Kamis, 04 Februari 2016

fanfiction naruhina



PEMBERIAN HOKAGE
setelah peperangan yang mengubah banyak perubahan, serta shinobi muda yang kuat terus berkembang pesat hingga tahun mulai berganti tahun akan terus tumbuh menjadi penerus clan masing-masing. Tepat di hari ini serta di jam ini juga Naruto dinobatkan sebagai HOKAGE ke-7, penduduk desa mengenali pahlawan yang selama ini selalu mereka remehkan dan mencamppakkannya. Dunia sedang melihatmu Naruto, pasti Ayah dan Ibumu bangga melihatmu disana, Aku yakin itu. (batin seorang gadis berambut panjang yang selama ini mengagumi naruto).
“Hinata, kemarilah. Mari kita berfoto bersama……………………..” teriak seseorang yang berambut pirang berwarna pink memanggil Hinata dan  menyuruhnya menghampiri teman seperjuangannya.
Dengan senyum manis hinata menjawab dan menghampiri mereka. Pojok samping kanan serta rambut yang memang dibiarkan terurai sangat terlihat jelas sifat polos yang dimiliki hinata, tak seperti biasanya, hinata selalu bersemangat ketika melihat naruto berhasil menjadi apa yang diinginkannya selama ini, ada yang sedang difikirkannya, membuat teman disampingnya merasakan kekhawatiran yang dialami hinata.
“kenapa melamun? Bukankah disini ada naruto? Sekarang kau tidak perlu mencemaskannya lagi Hinata?” sapa ten-ten sambil memukul pundak hinata.
“o…….oh….o..o iy…….iya, kau benar, kau benar sekali” jawab hinata terbata-bata kaget karena pukulan ten-ten yang tiba-tiba.
Tidak, bukan itu yang hinata fikirkan, wajahnya tidak melihatkan ekspresi begitu, sebenarnya apa yang sedang difikirkannya? Ten-ten terus memerhatikan Hinata yang penasaran dengan sikap sahabatnya itu. Seusai hari perayaan naruto menjadi hokage tanpa pamit hinata langsung pergi dengan sangat cepat dan terburu-buru, kecuali ten-ten yang membuntutinya dari belakang.
Berbeda dengan yang satu ini, dia sedang bahagia dengan impiannya yang diraihnya saat ini, “andai saja ayah dan ibu ada disini, ……………………… guru petapa genit, aku berhasil menjadi penerus ayahku. Masukan sejarah ini pada bukumu ya” tetesan air mata terus mengalir dari mata biru milik naruto,dia menangis bahagia sambil membayangkan orang-orang yang sangat berarti baginya. Teman-teman naruto perlahan mulai berpamitan utuk kembali kerumahnya masing-masing hingga tersisa sasuke yang sedang tidur direruputan hijau sambil menikmati hembusan angin yang lewat.
“aku bodoh, kenapa aku harus merusak suasana indah ini……………” gumam sasuke
“itachi, aku berhasil membawa adikmu pulang, …………………… bahagialah disana, titip orang tuaku ya” sambil merobohkan tubuhnya direrumputan tepat sasuke tidur.
“apa aku melakukan hal yang benar?........................ kurasa aku belum cukup untuk menebus semua kerusakan yang selama ini kuperbuat” jelas sasuke
Taburan tawa menemani mereka yang sedang merasakan orang yang sangat berarti untuk hidup mereka.  Naruto dan sasuke adalah ninja yang memiliki kasamaan perasaan yang rindu kasih saying dari orangtua mereka, dan sangat beruntunnglah bagi mereka yang hingga kini orantua masih ada disampingnya. 2 minggu berlalu…………….
Tok-tok-tok (suara pintu yang sedang diketuk oleh seseorang dibalik pintu) “siapa?” Tanya hokage naruto yang sedang melihat hasil perkembangan desa.
“ini aku, sai…………….”
Tanpa basa-basi lagi naruto menyuruhnya masuk “masuklah, …………. !”
“aku menemukan ini didepan pintumu, apa ini paket mu hokage?” Tanya sai sambil memberikan bungkusan itu pada naruto
“apa itu (mengambil dan membukanya) wah……………. Ini kan ramen, kebetulan aku sangat lapar sekali? Tapi aku tidak memesan ini?,,,,,,,, ah sudahlah , aku sangat berterima kasih pada orang yang mengirim makanan ini” naruto segara melahapnya karena sudah tak tahan dengan aroma makanan yang disukainya.
“tapi….? Dasar naruto selalu begitu, kau tidak berubah sama sekali……………………..kedatanganku kemari hanya menyampaikan ini untukmu, aku menggambar sebuah tempat yang harus kau datangi” pinta sai memberikan sebuah gulungan pada naruto.
“apa hanya ini?” jawab naruto santai sambil memakan ramennya.
“sebenarnya pribadi, ……………….. (sai berjalan mendekati naruto dan bersik ditelinganya) jangan sampai kau seperti hokage ke-5, cepatlah cari pendampingmu” dengan senyumnya dia lansung pergi membuat cengong naruto dan berhenti memakan ramennya.tapi tak lama dia melanjutkan makannya.>
>>>>>>>>>>>>> 
“waktu itu kau bisa lari dan mengecohku, tapi untuk kali ini itu tak kubiarkan hinata! (memegang erat tangan hinata) apa kau akan pergi kesana lagi, tidak kubiarkan kau sering mengunjungi desa lain” tegas ten-ten.
Mata lavender hinata mulai mengeluarkan air dan  ten-ten langsung memeluknya, “akan ku tunjukan sesuatu padamu, ……………………..kuharap kau tak ceritakan ini pada siapapun” melepas pelukan setelah menangis cukup lama di pundak ten-ten
FLASH BACK>>>>>>>>>>>>>
Ten-ten mengikuti hinata tanpa hinata ketahui, sebuah ranting yang dihinggapi ten-ten patah dan itu terdengar jelas oleh hinata, ten-ten kebingungan dan segara bersembunyi, tapi ketika keluar dari persembunyian, hinata sudah tidak ada di pandangannya. Setelah itu dia mencoba mencari hinata semampunya, bayangan hinata mulai kelihatan, tanpa berpikir panjang ten-ten mengikuti arah bayangan hinata yang barbalik arah dari sebelumnya.
“tidak mungkin………………….. kenapa kembali kegerbang konoha?................ ternyata dia mengecohku, hinata!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak ten-ten.
Flash back selesai>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Hinata membawa ten-ten ke tempat desa lain, dimana tak ada seorangpun yang tau tentang ini, di sebuah hutan yang tidak lagi ditempati masyarakat, bahkan takut untuk menempatinya.
“tempat apa ini hinata?” ten-ten mulai ketakutan.
Gelap tanpa cahaya sama sekali, karena mereka melewati lorong goa yang ditutupi oleh banyak tumbuhan jalar, setelah hinata membuka goa itu, ten-ten baru sadar bahwa ada surga di balik goa yang seram tadi,
“wah…………(kagum) indah sekali disini, ………………………………….apa Selama ini kau menyembunyikan keindahan ini dari kami?” sambil berkeliling melihat bunga yang menutupi tanah sekitar nya, apalagi ditanbah bunga yang bermekaran setiap hari serta berbagai warna bunga ada di tempat itu,
“ayo ikut aku, masih ada yang harus ku tunjukkan padamu!” hinata menyeret tangan ten-ten dan masuk ke sebuah gubuk rumah kecil yang tak jauh dari situ. Kemudian hinata membuka pintu, ternyata kekokohan rumah kecil ini di kuatkan oleh tumbuhan bunga jalar di dindingnya, betapa senangnya ten-ten melihat keindahan yang sebelumnya belum pernah ia temui sepanjang hidupnya.
“kenapa kau baru menunjukkannya padaku sekarang hinata?”
Hinata menjawab dengan senyuman, tak lama kemudian seseorang datang dari balik pintu, ten-ten dan hinata langsung menoleh ke orang tersebut dan………………………..
“kau!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!............................”
Ten-ten langsung mengeluarkan kunai untuk melindungi hinata.
“tetaplah disampingku hinata?” tegas ten-ten
Keadaan menjadi sunyi seketika…………………………..
“kuharap ini untuk terakhirkalinya!”
Setelah ia mengcapkan kalimatnya, ia langsung pergi secepat kilat, hinata menundukkan kepalanya dan merasa sangat bersalah.
“bukankah itu uciha obito?.................. kenapa dia ada disini? Dan dia masih hidup?” desak ten-ten pada hinata.
“…………………………………a….a..aku bisa menjelaskan itu, tapi…………hanya kita berdua yang tahu” hinata melangkah keluar dan menarik tangan ten-ten agar ikut bersamanya.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
Sementara itu naruto sibuk memikirkan perkataan sai, serta tempat yang digambar oleh sai,
“dimana ini?..................... apa maksutnya?” naruto terus memikirkannya sambil memakan ramen itu, setelah berfikir cukup lama, akhirnya ide yang difikirannya timbul ,,,,,,,TING!!”aku tahu harus kemana?” suara naruto mengagetkan sikamaru yang sedang serius membaca tepat di sebelah naruto.
Naruto menyuruh seseorang mengantar gambaran itu pada kiba.
Sementara itu hinata menjelaskan apa yang sebenarnya pada ten-ten, saat itu dia menemukan obito terkapar parah di dalam rumah kecil itu, darah yang menyelimuti hampir seluruh tubuhnya. Pada saat itu hinata tanpa pandang bulu dia segera menyelamatkannya dan membersihkan darah yang ada di seluruh tubuhnya, meminta obat-obatan pada ninja medis yang ada di konoha, setiap hari ia membawanya kesini untuk mengobati luka obito, sampai-sampai hinata menyangka kalau obito sudah tidak terselamatkan lagi, hampir saja dia mengubur obito hidup-hidup, disitulah obito mengenal hinata dan disitulah hinata dapat menceritakan kepribadiannya serta mengatakan idolanya pada obito. Hinata tak mungkin membawa obito kedesa konoha, apa lagi kedesa lain.
“owh , jadi begitu ceritanya, untung saja hatimu sagat lembut hinata? Mungkin kalau sakura, sudah dihajar habis-habisan!” jelas ten-ten tanpa sadar membuat hinata merenung lagi. saat ten-ten baru menyadarinya, ten-ten langsung minta maaf pada hinata.
“aku sering melihatmu membawa sayuran dalam jumlah yang lumayan banyak? Apa kau membawanya kesini juga hinata?”
“i…………………iya, …………………lagi pula obito sangat menyukai makanan buatanku, katanya mirip sekali dengan makanan buatan rin sahabatnya”
“rin?   Siapa rin?”
“aku tidak tahu, yang jelas dia sangat menyukai orang yang bernama rin”
Sebenarnya obito ingin sekali bertemu dengan sahabatnya kakashi sensei, tapi setelah ia fikir-fikir, guru kakashi tak mungkin mau bertemu lagi dengannya karena perbuatan keji yang dilakukannya.
>>>>>>>>>>>>>>>>> 
Keesokan harinya, tumben cuaca hari ini sangat mendung, tak secerah biasanya, naruto memakai jubah hokagenya . tiba-tiba saat membuka pintu rumahnya, seseorang muncul tiba-tiba dan menyerang naruto dengan cidorinya, lalu naruto melayani jurus itu dengan rasenggan. Duoorrrrrrrrrr…………. Mereka langsung berpelukan, siapa lagi yang punya jurus itu kalau bukan uciha sasuke.
“sudah lama sekali kau pergi, apa kau tak merindukanku?”
“tentu saja tidak” meskipun sasuke berbicara seperti itu padahal pelukan sasuke sangat erat membuat naruto sulit bernapas.
Naruto dan sasuke duduk diranjang naruto, mereka saling tukar fikiran pengalaman mereka masing-masing, apalagi naruto sangat terkejut mendengar sasuke mulai membuka hatinya untuk sakura. Sasuke sempat bertanya mengenai istri naruto.
“aku masih belum punya istri, entahlah aku masih bingung”
“apa kau masih menyukai sakura naruto?”
“tentu saja tidak, aku tidak tahu rasa itu tiba-tiba hilang saat aku mulai mengingat seseorang di kepalaku”
“siapa dya?” tanaya sasuke penasaran
“ah sudahlah, aku harus berangkat ke tempatku, ada banyak pekerjaan yang menungguku”
Sasuke meneruskan perjuangan kakaknya.
>>>>>>>>>>>>>>>.
Seperti biasa hinata memasak kesukaan naruto dan segera mengantarnya ke tempat hokage, kali ini hinata memberikan menu special, saat pergi mengantar makanan itu hinata bertemu dengan rocklee yang sedang membawa pesan untuk hokage dari desa kirigakure.
“kau mau kemana hinata?” sambil melihat-lihat yang sedang hinata bawa.
“mau mengantar ini, (lee mulai mendekati bekal bungkusan itu dan mencium aroma yang sangat enak) ada apa?”
“enak sekali sepertinya, kau akan mengirinya kemana?”
“i………………..ini untuk seseorang, apa lee menginginkannya juga? Aku akan membuatkannya untukmu nanti”
“sungguh! Hinata akan membuatkannya untukku juga!” lee sangat senang sambil memegang bekal itu, tanpa ia sadari lee memegang tangan yang memegang bekal makanannya  hinata, dari arah kejauhan naruto melihat itu dari jendela tempat ia duduk, dia tidak tinggal diam melihat kemesraan lee dengan hinata, saat naruto keluar jendela niatnya ingin merusak kesenangan itu, “kenapa aku melakukan ini, lagi pula siapa yang peduli” naruto kembali memasuki ruangannya, tapi saat ia melirik ketempat itu, posisi lee sudah seperti orang yang mencium hinata. “JANGAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak naruto. membuat hinata dan lee menoleh kearah suara itu, seluruh penduduk desa bahkan menoleh kearahnya. Wajah hinata mulai terlihat merah , hinata memberikan bungkusan itu pada lee dan menyuruhnya untuk memberikannya pada naruto, hinata berlari entah kemana.
“bagaimana punyaku, ?” tak ada jawaban dari hinata karena sudah terlalu jauh.
Setelah itu lee melambaikan tangannya pada naruto yang sedang berdiri terdiam melihat kearahnya. Naruto bingung dengan tingkahlakunya hari ini, jadi dia terlihat sinis pada lee dan menggaruk kepala belakangnya.
Sampainya lee di ruangan hokage naruto/////////////////
  “ini untukmu, dan ini untukmu juga?”
“,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, untukku, “
“baiklah tugasku sudah selesai, kuharap kau menghabiskannya, sampai jumpa”
Makanan ini lagi, aromanya tak berubah seperti makanan yang biasa kumakan, apa slama ini lee yang membuatkannya untukku, tapi,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,(membayangkan lee memasak) ah itu tidak mungkin sekali, apa lagi syal merah itu, aku harus segera mencaritahunya. Batin naruto,
Malamnya naruto pergi kerumah lee, disana lee dan ten-ten sedang makan malam
“hey naruto, kemarilah mari kita makan bersama” ajak lee
Naruto kaget mencium aroma makanan ini, dia segera menghampirinya “apa kau yang memasak ini tenten?”
Tenten terkejut dengan pertanyaan naruto yang tiba tiba, membuat lee tertawa jadi
“apa, ten ten masak? Ha ha ha ha…………………………………” duuuoookkkkkk
Pukulan tenten mengenai kepala lee
“pergilah ke dapur jika kau ingin tahu siapa yang memasak makanan ini, hey lee kau mau lari kemana, urusan kita belum selesai” ten ten mengejar lee yang sedang lari keluar rumah karena ejekan lee membuat tenten sangat marah.
Naruto menuju ke dapur, dia melihat seorang perempuan memakai celemek dan rambut lurusnya terurai indah panjang,
“apa kau yang memasak makanan ini,?” Tanya naruto sambil mendekati gadis itu.
Wanita itu menodong pisau tepat di wajah naruto, dan memberhentikan langkahnya mendekati wanita itu”aku hanya ingin tahu kau?”
Saat gadis itu ingin lari dia tersandung dan jatuhlah secara bersamaan, disitu naruto bisa melihat jelas wanita itu yang tak lain adalah
“hinata?
Wajah hinata sangat merah dan sangat lucu menandingi merahnya tomato, hinata bergegas berdiri dan segera keluar dari rumah lee, hinata terus berlari sampai-sampai naruto tak bisa mengejarnya, membuat lee dan ten ten bengong melihat hinata dan naruto saling kejar-kejaran.
“jangan berhenti naruto, kejarlah hinata “ teriak lee
“iya, dia sangat menyukaimu” sambung tenten
“gampang saja, bukannya hinata sangat menyukai naruto dari dulu?.....................hey lee kemari kau urusan kita harus diselesaikan”
“tunggu, sampai kapan kita akan seperti ini, bagaimana kalau kita baikan”
“kau benar juga, baikan”
Naruto tak menyerah dia terus mengejar hinata hingga keluar gerbang konoha, dan sang penerang pun mulai kelihatan sinarnya, hinata belum juga ketemu. Kemana naruto harus mencari hinata? Sebagai asistennya sikamaru mengerjakan tugas hokage yang menumpuk, karena seharian naruto tak kunjung datang.
“hey, sikamaru, kemana hokage?” Tanya kiba yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.
“aku tidak tahu, sedari tadi pagi hingga sekarang dia belum datang juga, biasanya kalau tidak mau datang ke sini dia selalu meberitahuku alasannya” jawab sikamaru sambil menulis berkas kerja hokage.
“aku hanya memberikan ini padanya, dan kukira tempat ini hanya ada dalam mimpinya?” menaruh sebuah gulungan di atas meja,
Sikamaru membuka gulungan itu, tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka sangat keras, mengagetkan sikamaru dan kiba, “hay,,,,,,,naruto!” sapa sakura dan ino
“ada apa kalian kemari, hokage sedang tidak ada” menaruh tangan di sebelah pipi kanannya, dengan gaya malasnya ala sikamaru.
“maaf ya, eh kbtulan ada sikamaru, lihat siapa yang kami bawa!” ino dan sakura mempersilahkan seseorang masuk ke ruangan itu, yang tak asing lagi bagi sikamaru.
“kau?................................(terkajut melihat kekasihnya tiba dari misi desanya)……………… mengapa tidak mengabariku dulu”
Bruuaaakkkkkk “hey ,,,,,,,,,, apakah kalian melihat hinata?” Tanya tenten
“dasar  tenten, kan ada pintu disini. Jangan mengagetkan kami begitu!”  spontan sakura memarahi kebiasaan ten ten yang datang tiba tiba dan mengagetkannya.
“bukankah kau tadi sama dengannya” sahut sikamaru sambil melipat tangannya.
“hah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, kenapa tempat ini ada di gambaran ini, dari mana kalian mendapatkannya?” melihat gulungan di meja yang tadi dibuka oleh sikamaru.
“apa kau tahu tempat ini tenten?” Tanya kiba mendekati tenten
Tentu saja tenten tahu tempat itu, karna tempat itu yang pernah ia kunjungi bersama hinata, kemudian tenten kiba sakura serta ino pergi mencari tempat itu, sikamaru menemani temari yang baru datang, karena sudah lama tak jumpa. Belum lama keluar dari ruangan terlihat dari kejauhan sasuke dan sai barada di kedai ramen milik iciraku, spontan sakura dan ino menghampirinya, otomatis melupakan tempat yang akan mereka datangi. “bagaimana denganmu tenten, apa hari ini kau akan pergi dengan lee?”
 “dia orang yang sibuk bahkan tak ada watu buat kami untuk berkencan, “ keluh tenten memalingkan wajahnya dari kiba.
“aku kenal lee, dia sangat menyayangimu? Mungkin dia masih malu mengatakannya padamu”
“terimakasih, mri kita mempercepat langkah kita”
Kiba dan ten ten mempercepat langkah mereka , sementara itu di tengah hutan naruto bertemu dengan musuh bebuyutannya, uciha obito “,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, kau apakan hinata?”
Naruto mendengar obito mengkhawatirkan seorang hinata darimana dia kenal hinata? Apa dia menyukai hinata?
Obito bertarung dengan naruto hingga tengah malam,tak sekuat obito dulu saat pertarungannya dengan naruto, hingga pada saat itu obito mendekati ajalnya, dia memberi pesan pada naruto dan menyuruhnya untuk menjaga hinata dengan baik,
Keesokan paginya hinata membawakan makanan kesukaan obito, dan tak lupa membawakan makanan yang akan diantarkan untuk hoage setelah melihat keadaan obito. Hinata terkejut melihat orang ain yang ada di depannya
“na..naruto, kenapa kau ada disini…………………”
Naruto mendekati hinata yang ada di depan pintu “(memeluk hinata dan menutup pintu itu) sampai kapan kau akan lari dariku hinata?” hinata tak bisa berkata apa apa melihat naruto dengan poposinya sekarang. “aku janji tak akan melepaskanmu begitu saja,  aku sangat mencintaimu hinata, aku tidak mau kau pergi jauh dariku (semakin erat naruto memeluk hinata) katakan kalau kau juga begitu padaku”
Hinata melepas pelukan naruto, “………………………………. Kau harus segera diobati, lukamu lumayan parah naruto” membalikkan badannya
Naruto membuka bajunya, dan menunjukkan pada hinata, luka yang ia miliki sangat banyak di tubuhnya, “aku tidak akan mengobati luka ini, …………………… dan aku juga sudah berjanji pada rang tuaku bahwa aku akan segera menyusul me…………………………” sebelum naruto melanjutkan bicaranya hinata barbalik dan membungkam mulu naruto dengan tangan hinata,
“…………………….(wajah hinata mulai memerah karena berdekatan dengan naruto) ……………………. “ dan mendorongnya ke dinding. Hinata tak dapat mengucapkan apa-apa, lalu melepaskan tangannya dari mulut naruto,dan dia terkejut melihat syal yang ia buat meliliti tubuh naruto.
“ha ha ha ha ha ha ha…………., kau barani juga” ejek naruto,
“kenapa ?................ se,,,,,,,,,, sejak kapan kau memakai itu?”
“saat syal ini dikirim padaku bersama ramen pertamaku, karena cuaca sangat dingin, jadi aku melilitkan syal ini di tubuhku setiap hari,”
Hinata menjauh dan membalikkan badannya lagi, dia merasa bersalah telah salah faham pada naruto, ia mengira nauto membuang syal merah itu. Perlahan tangan naruto melilit ke tubuh hinata, memeluknya dari belakang.
“(membalikkan tubuh hinata dan perlahan mengangkat wajahnya,) kau manis sekali, apalagi pipimu saat merah” bisik naruto,hinata memejamkan matanya dia mengira naruto akan menciumnya. Karena merasa dipermainkan oleh naruto, hinata menjatuhkan bawaannya dan menarik kepala naruto, akhirnya ciuman itu terjadi berkat hinata, keadaan bebalik arah, naruto terkejut dengan perlakuan hinata yang sudah berani melakukannya, kemudian hinata melepaskannya dan membuka kedua matanya. Sementara naruto terbelalak merasakannya.
“……………………………………. Hinata, aku……………… tidak merasakan apapun”
“……………………mmm,,,,,, sudahlah, anggap ini tak pernah terjadi” hinata melepas tangannya dari wajah naruto dan pergi darinya.
“(memegang tangan hinata, menariknya kembali ) apa kau sudah lupa, aku tak akan membiarkanmu begitu saja”
“kau mau apa?”
Naruto membuka resleting celananya, membuat hinata tak berani melihatnya “apa kau takut untuk melihat ini, mari kita lakukan sekarang”
“apa kau sudah …………………..”
“kau saja berani menciumku, kenapa aku tidak berani melakukan ini pdamu, bukalah matamu!” perlahan naruto menurunkan celananya
“naruto, kumhon pasang kembali celanamu”
“wah ternyata kau melihatnya, berarti gerbang kedua siap dibuka” naruto mencoba membuat hinata ketkutan
“naru…………………………………………” ciuman panjang dari naruto akhirnya tersampaikan juga.
“wah, so swit banget ya kiba mereka berdua, andai saja lee seperti naruto, pasti aku akan melakukannya juga”
“yang ada kau malah melakukannya pada lee!”
“dasar kau kiba……………….” Sedari tadi tenten dan kiba mengintip kemesraan nauto dan hinata dari atap rumah dengan membuat lubang kecil untuk menguntitnya. Setelah itu naruto berhasil membawa hiata pulang dan menyampaikan pesan terakhir dari obito untuk hinata, tak lupa hinata memberikan sebuah surat untuk guru kakashi dari obito.
Kabar mulai beredar, pernikahan hokage akan dilaksanakan besok, paginya naruto masih bertugas seperti biasanya dan hinata membawakan makanan seperti biasanya pada naruto.
“hinata, tumben kau lama sekali mengantar makanannya?” Tanya sikamaru saat keluar dari ruangan hokage
“aku membuatkan ini untukmu juga, ini makanlah (memberikannya pada sikamaru) ku harap kau menghabiskannya, jika kau mau nambah, masuklah, kebetulan aku membuat banyak hari ini”
“terimakasih banyak, kebetuln aku lapar sekali hari ini”
Hinata membuka pintu “maaf hokage, hari ini agak lama, ini makanlah”
“akhirnya datang juga, mari kita makan bersama” seperti biasanya, naruto makan sangat lahap sekali, membuat hinata kenyang melihatnya makan. Hinata hanya tersenyum saat naruto makan.
“ini minumnya”
Setelah kenyang naruto melihat hinata masih belum memakan makanannya, “kenapa masih utuh?”
“apa naruto kurang, ambil saja punyaku. Aku sudah makan tadi sebelum berangkat kesini,”
“……………………………. Baiklah kalau begitu, m………………..m kemarilah sebentar, ini apa bacanya?”
“sini biar aku lihat”
“ajari aku, kau yang kemari”
Hinata mendekati naruto spontan naruto menarik tubuh hinata dan duduk di pangkuannya, ternyata trik yang kesekian kalinya untuk mendapatkan ciuman sdah sering naruto gunakan setiap hari, hinata takut untuk melakukan di ruangan terbuka seperti ini, tapi keadaan ruangan itu sedang sepi, apa lagi yag hinata takutkan.

 


“kau hampir melakukannya setiap hari, untuk hari ini kita break dulu ya?”
Naruto tetap memaksa hinata, dan tidak memperbolehkan hinata pergi, tiba-tiba sikamaru datang melihat aksi naruto yang sedang melakukan ciuman yang kesekian kalinya dengan hinata.
“dasar hokage, padahal mereka akan menikah besok. Tidak sabaran”
Langkah sikamaru menghentikan ciuman naruto,
“kenapa berhenti, aku sudah sering melihat itu, bahkan hampir setiap harinya kalian melakukan itu tanpa kalian ketahui, aku hanya mengambil ramen ini, kebetulan istriku juga makan disini bersamaku, hinata aku akan ambil ini”
“ambillah, kalau kau………………………” dasar naruto, belum selesai hinata bicara dia melanjutkannya kerjannya yang terhenti barusan.
Keesokan harinya mereka menikah,
Mempunyai anak bold dan adik perempuannya himawari
Dan menjalani kehidupan kami dengan sangat bahagia
 andai saja ayah da ibu melihat cucunya, pasti seperti ini
 disela-sela itu himawari bertanya pada ayahnya, “siapa yang pertama kali ayah cium” naruto yang mendengar anaknya menanyakan hal itu tersedak saat makan.
Tentu saja siapa lagi kalau bukan ibumu
 
Dialah orang yang aku cintai dan takkan pernah kulepaskan . jawab naruto sambil mengusar rambut himawari, hinata yang mendengar itu tersenyum senang, sedangkan bold sedang sekolah bersama temannya. Akupun juga begitu naruto.
 
Dan begitulah cerita ayah serta ibuku, sampai ketemu di ceritaku nanti ya, kak bold juga pastinya.
BY: ONTEESING_AZZ622FUNCLUBNARUTO
Read More ->>

Mengenai Saya

Diberdayakan oleh Blogger.