PEMBERIAN HOKAGE
setelah
peperangan yang mengubah banyak perubahan, serta shinobi muda yang kuat terus
berkembang pesat hingga tahun mulai berganti tahun akan terus tumbuh menjadi
penerus clan masing-masing. Tepat di hari ini serta di jam ini juga Naruto dinobatkan
sebagai HOKAGE ke-7, penduduk desa mengenali pahlawan yang selama ini selalu
mereka remehkan dan mencamppakkannya. Dunia sedang melihatmu Naruto, pasti Ayah
dan Ibumu bangga melihatmu disana, Aku yakin itu. (batin seorang gadis berambut
panjang yang selama ini mengagumi naruto).
“Hinata, kemarilah. Mari kita berfoto
bersama……………………..” teriak seseorang yang berambut pirang berwarna pink
memanggil Hinata dan menyuruhnya
menghampiri teman seperjuangannya.
Dengan senyum manis hinata menjawab dan
menghampiri mereka. Pojok samping kanan serta rambut yang memang dibiarkan
terurai sangat terlihat jelas sifat polos yang dimiliki hinata, tak seperti
biasanya, hinata selalu bersemangat ketika melihat naruto berhasil menjadi apa
yang diinginkannya selama ini, ada yang sedang difikirkannya, membuat teman disampingnya
merasakan kekhawatiran yang dialami hinata.
“kenapa melamun? Bukankah disini ada
naruto? Sekarang kau tidak perlu mencemaskannya lagi Hinata?” sapa ten-ten
sambil memukul pundak hinata.
“o…….oh….o..o iy…….iya, kau benar, kau
benar sekali” jawab hinata terbata-bata kaget karena pukulan ten-ten yang
tiba-tiba.
Tidak, bukan itu yang hinata fikirkan,
wajahnya tidak melihatkan ekspresi begitu, sebenarnya apa yang sedang
difikirkannya? Ten-ten terus memerhatikan Hinata yang penasaran dengan sikap
sahabatnya itu. Seusai hari perayaan naruto menjadi hokage tanpa pamit hinata langsung pergi dengan sangat cepat dan
terburu-buru, kecuali ten-ten yang membuntutinya dari belakang.
Berbeda dengan yang satu ini, dia sedang
bahagia dengan impiannya yang diraihnya saat ini, “andai saja ayah dan
ibu ada disini, ……………………… guru petapa genit, aku berhasil menjadi penerus
ayahku. Masukan sejarah ini pada bukumu ya” tetesan air mata terus mengalir
dari mata biru milik naruto,dia menangis bahagia sambil membayangkan
orang-orang yang sangat berarti baginya. Teman-teman naruto perlahan mulai
berpamitan utuk kembali kerumahnya masing-masing hingga tersisa sasuke yang
sedang tidur direruputan hijau sambil menikmati hembusan angin yang lewat.
“aku bodoh, kenapa aku harus merusak
suasana indah ini……………” gumam sasuke
“itachi, aku berhasil membawa adikmu
pulang, …………………… bahagialah disana, titip orang tuaku ya” sambil merobohkan
tubuhnya direrumputan tepat sasuke tidur.
“apa aku melakukan hal yang
benar?........................ kurasa aku belum cukup untuk menebus semua
kerusakan yang selama ini kuperbuat” jelas sasuke
Taburan tawa menemani mereka yang sedang
merasakan orang yang sangat berarti untuk hidup mereka. Naruto dan sasuke adalah ninja yang memiliki
kasamaan perasaan yang rindu kasih saying dari orangtua mereka, dan sangat
beruntunnglah bagi mereka yang hingga kini orantua masih ada disampingnya. 2
minggu berlalu…………….
Tok-tok-tok (suara pintu yang sedang diketuk
oleh seseorang dibalik pintu) “siapa?” Tanya hokage naruto yang sedang melihat
hasil perkembangan desa.
“ini aku, sai…………….”
Tanpa basa-basi lagi naruto menyuruhnya
masuk “masuklah, …………. !”
“aku menemukan ini didepan pintumu, apa ini
paket mu hokage?” Tanya sai sambil memberikan bungkusan itu pada naruto
“apa itu (mengambil dan membukanya)
wah……………. Ini kan ramen, kebetulan aku sangat lapar sekali? Tapi aku tidak
memesan ini?,,,,,,,, ah sudahlah , aku sangat berterima kasih pada orang yang
mengirim makanan ini” naruto segara melahapnya karena sudah tak tahan dengan
aroma makanan yang disukainya.
“tapi….? Dasar naruto selalu begitu, kau
tidak berubah sama sekali……………………..kedatanganku kemari hanya menyampaikan ini untukmu, aku menggambar
sebuah tempat yang harus kau datangi” pinta sai memberikan sebuah gulungan pada
naruto.
“apa hanya ini?” jawab naruto santai sambil
memakan ramennya.
“sebenarnya pribadi, ……………….. (sai berjalan
mendekati naruto dan bersik ditelinganya) jangan sampai kau seperti hokage
ke-5, cepatlah cari pendampingmu” dengan senyumnya dia lansung pergi membuat
cengong naruto dan berhenti memakan ramennya.tapi tak lama dia melanjutkan
makannya.>
>>>>>>>>>>>>>
“waktu itu kau bisa lari dan mengecohku,
tapi untuk kali ini itu tak kubiarkan hinata! (memegang erat tangan hinata) apa
kau akan pergi kesana lagi, tidak kubiarkan kau sering mengunjungi desa lain”
tegas ten-ten.
Mata lavender hinata mulai mengeluarkan air
dan ten-ten langsung memeluknya, “akan
ku tunjukan sesuatu padamu, ……………………..kuharap kau tak ceritakan ini pada
siapapun” melepas pelukan setelah menangis cukup lama di pundak ten-ten
FLASH
BACK>>>>>>>>>>>>>
Ten-ten mengikuti hinata tanpa hinata
ketahui, sebuah ranting yang dihinggapi ten-ten patah dan itu terdengar jelas
oleh hinata, ten-ten kebingungan dan segara bersembunyi, tapi ketika keluar
dari persembunyian, hinata sudah tidak ada di pandangannya. Setelah itu dia
mencoba mencari hinata semampunya, bayangan hinata mulai kelihatan, tanpa
berpikir panjang ten-ten mengikuti arah bayangan hinata yang barbalik arah dari
sebelumnya.
“tidak mungkin………………….. kenapa kembali
kegerbang konoha?................ ternyata dia mengecohku,
hinata!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak ten-ten.
Flash back selesai>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Hinata membawa ten-ten ke tempat desa lain,
dimana tak ada seorangpun yang tau tentang ini, di sebuah hutan yang tidak lagi
ditempati masyarakat, bahkan takut untuk menempatinya.
“tempat apa ini hinata?” ten-ten mulai
ketakutan.
Gelap tanpa cahaya sama sekali, karena
mereka melewati lorong goa yang ditutupi oleh banyak tumbuhan jalar, setelah
hinata membuka goa itu, ten-ten baru sadar bahwa ada surga di balik goa yang seram
tadi,
“wah…………(kagum) indah sekali disini,
………………………………….apa Selama ini kau menyembunyikan keindahan ini dari kami?”
sambil berkeliling melihat bunga yang menutupi tanah sekitar nya, apalagi
ditanbah bunga yang bermekaran setiap hari serta berbagai warna bunga ada di
tempat itu,
“ayo ikut aku, masih ada yang harus ku
tunjukkan padamu!” hinata menyeret tangan ten-ten dan masuk ke sebuah gubuk
rumah kecil yang tak jauh dari situ. Kemudian hinata membuka pintu, ternyata
kekokohan rumah kecil ini di kuatkan oleh tumbuhan bunga jalar di dindingnya,
betapa senangnya ten-ten melihat keindahan yang sebelumnya belum pernah ia
temui sepanjang hidupnya.
“kenapa kau baru menunjukkannya padaku
sekarang hinata?”
Hinata menjawab dengan senyuman, tak lama
kemudian seseorang datang dari balik pintu, ten-ten dan hinata langsung menoleh ke orang tersebut
dan………………………..
“kau!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!............................”
Ten-ten langsung mengeluarkan kunai untuk
melindungi hinata.
“tetaplah disampingku hinata?” tegas
ten-ten
Keadaan menjadi sunyi seketika…………………………..
“kuharap ini untuk terakhirkalinya!”
Setelah ia mengcapkan kalimatnya, ia
langsung pergi secepat kilat, hinata menundukkan kepalanya dan merasa sangat
bersalah.
“bukankah itu uciha
obito?.................. kenapa dia ada disini? Dan dia masih hidup?” desak
ten-ten pada hinata.
“…………………………………a….a..aku bisa menjelaskan
itu, tapi…………hanya kita berdua yang tahu” hinata melangkah keluar dan menarik
tangan ten-ten agar ikut bersamanya.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Sementara itu naruto sibuk memikirkan
perkataan sai, serta tempat yang digambar oleh sai,
“dimana ini?..................... apa
maksutnya?” naruto terus memikirkannya sambil memakan ramen itu, setelah
berfikir cukup lama, akhirnya ide yang difikirannya timbul ,,,,,,,TING!!”aku
tahu harus kemana?” suara naruto mengagetkan sikamaru yang sedang serius
membaca tepat di sebelah naruto.
Naruto menyuruh seseorang mengantar
gambaran itu pada kiba.
Sementara itu hinata menjelaskan apa yang
sebenarnya pada ten-ten, saat itu dia menemukan obito terkapar parah di dalam
rumah kecil itu, darah yang menyelimuti hampir seluruh tubuhnya. Pada saat itu
hinata tanpa pandang bulu dia segera menyelamatkannya dan membersihkan darah
yang ada di seluruh tubuhnya, meminta obat-obatan pada ninja medis yang ada di
konoha, setiap hari ia membawanya kesini untuk mengobati luka obito,
sampai-sampai hinata menyangka kalau obito sudah tidak terselamatkan lagi,
hampir saja dia mengubur obito hidup-hidup, disitulah obito mengenal hinata dan
disitulah hinata dapat menceritakan kepribadiannya serta mengatakan idolanya
pada obito. Hinata tak mungkin membawa obito kedesa konoha, apa lagi kedesa
lain.
“owh , jadi begitu ceritanya,
untung saja hatimu sagat lembut hinata? Mungkin kalau sakura, sudah dihajar
habis-habisan!” jelas ten-ten tanpa sadar membuat hinata merenung lagi. saat ten-ten baru
menyadarinya, ten-ten langsung minta maaf pada hinata.
“aku sering melihatmu membawa sayuran dalam
jumlah yang lumayan banyak? Apa kau membawanya kesini juga hinata?”
“i…………………iya, …………………lagi pula obito sangat
menyukai makanan buatanku, katanya mirip sekali dengan makanan buatan rin
sahabatnya”
“rin?
Siapa rin?”
“aku tidak tahu, yang jelas dia sangat
menyukai orang yang bernama rin”
Sebenarnya obito ingin sekali bertemu
dengan sahabatnya kakashi sensei, tapi setelah ia fikir-fikir, guru kakashi tak mungkin
mau bertemu lagi dengannya karena perbuatan keji yang dilakukannya.
>>>>>>>>>>>>>>>>>
Keesokan harinya, tumben cuaca hari ini sangat mendung,
tak secerah biasanya, naruto memakai jubah hokagenya . tiba-tiba saat membuka
pintu rumahnya, seseorang muncul tiba-tiba dan menyerang naruto dengan
cidorinya, lalu naruto melayani jurus itu dengan rasenggan. Duoorrrrrrrrrr………….
Mereka langsung berpelukan, siapa lagi yang punya jurus itu kalau bukan uciha
sasuke.
“sudah lama sekali kau pergi, apa kau tak
merindukanku?”
“tentu saja tidak” meskipun
sasuke berbicara seperti itu padahal pelukan sasuke sangat erat membuat naruto
sulit bernapas.
Naruto dan sasuke duduk diranjang naruto,
mereka saling tukar fikiran pengalaman mereka masing-masing, apalagi naruto
sangat terkejut mendengar sasuke mulai membuka hatinya untuk sakura. Sasuke
sempat bertanya mengenai istri naruto.
“aku masih belum punya istri, entahlah aku
masih bingung”
“apa kau masih menyukai sakura naruto?”
“tentu saja tidak, aku tidak
tahu rasa itu tiba-tiba hilang saat aku mulai mengingat seseorang di kepalaku”
“siapa dya?” tanaya sasuke penasaran
“ah sudahlah, aku harus berangkat ke
tempatku, ada banyak pekerjaan yang menungguku”
Sasuke meneruskan perjuangan kakaknya.
>>>>>>>>>>>>>>>.
Seperti biasa hinata memasak kesukaan
naruto dan segera mengantarnya ke tempat hokage, kali ini hinata memberikan
menu special, saat pergi mengantar makanan itu hinata bertemu dengan rocklee
yang sedang membawa pesan untuk hokage dari desa kirigakure.
“kau mau kemana hinata?” sambil
melihat-lihat yang sedang hinata bawa.
“mau mengantar ini, (lee mulai mendekati bekal
bungkusan itu dan mencium aroma yang sangat enak) ada apa?”
“enak sekali sepertinya, kau akan
mengirinya kemana?”
“i………………..ini untuk seseorang, apa lee
menginginkannya juga? Aku akan membuatkannya untukmu nanti”
“sungguh! Hinata akan membuatkannya untukku juga!” lee sangat senang
sambil memegang bekal itu, tanpa ia sadari lee memegang tangan yang memegang
bekal makanannya hinata, dari arah
kejauhan naruto melihat itu dari jendela tempat ia duduk, dia tidak tinggal
diam melihat kemesraan lee dengan hinata, saat naruto keluar jendela niatnya
ingin merusak kesenangan itu, “kenapa aku melakukan ini, lagi pula siapa yang
peduli” naruto kembali memasuki ruangannya, tapi saat ia melirik ketempat itu,
posisi lee sudah seperti orang yang mencium hinata. “JANGAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak naruto. membuat
hinata dan lee menoleh kearah suara itu, seluruh penduduk desa bahkan menoleh
kearahnya. Wajah hinata mulai terlihat merah , hinata memberikan bungkusan itu
pada lee dan menyuruhnya untuk memberikannya pada naruto, hinata berlari entah
kemana.
“bagaimana punyaku, ?” tak ada jawaban dari
hinata karena sudah terlalu jauh.
Setelah itu lee melambaikan tangannya pada
naruto yang sedang berdiri terdiam melihat kearahnya. Naruto bingung dengan
tingkahlakunya hari ini, jadi dia terlihat
sinis pada lee dan menggaruk kepala belakangnya.
Sampainya lee di ruangan hokage
naruto/////////////////
“ini untukmu, dan ini untukmu juga?”
“,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
untukku, “
“baiklah tugasku sudah selesai, kuharap kau
menghabiskannya, sampai jumpa”
Makanan ini lagi, aromanya tak berubah seperti makanan yang
biasa kumakan, apa slama ini lee yang membuatkannya untukku,
tapi,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,(membayangkan lee memasak) ah itu
tidak mungkin sekali, apa lagi syal merah itu, aku harus segera mencaritahunya.
Batin naruto,
Malamnya naruto pergi kerumah lee, disana
lee dan ten-ten sedang makan malam
“hey naruto, kemarilah mari kita makan
bersama” ajak lee
Naruto kaget mencium aroma makanan ini, dia
segera menghampirinya “apa kau yang memasak ini tenten?”
Tenten terkejut dengan pertanyaan naruto
yang tiba tiba, membuat lee tertawa jadi
“apa, ten ten masak? Ha ha ha
ha…………………………………” duuuoookkkkkk
Pukulan tenten mengenai kepala lee
“pergilah ke dapur jika kau ingin tahu
siapa yang memasak makanan ini, hey lee kau mau lari kemana, urusan kita belum
selesai” ten ten mengejar lee yang sedang lari keluar rumah karena ejekan lee
membuat tenten sangat marah.
Naruto menuju ke dapur, dia melihat seorang
perempuan memakai celemek dan rambut lurusnya terurai indah panjang,
“apa kau yang memasak makanan ini,?” Tanya
naruto sambil mendekati gadis itu.
Wanita itu menodong pisau tepat di wajah
naruto, dan memberhentikan langkahnya mendekati wanita itu”aku hanya ingin tahu
kau?”
Saat gadis itu ingin lari dia tersandung
dan jatuhlah secara bersamaan, disitu naruto bisa melihat jelas wanita itu yang
tak lain adalah
“hinata?”
Wajah hinata sangat merah dan sangat lucu
menandingi merahnya tomato, hinata bergegas berdiri dan segera keluar dari
rumah lee, hinata terus berlari sampai-sampai naruto tak bisa mengejarnya,
membuat lee dan ten ten bengong melihat hinata dan naruto saling kejar-kejaran.
“jangan berhenti naruto, kejarlah hinata “
teriak lee
“iya, dia sangat menyukaimu” sambung tenten
“gampang saja, bukannya hinata sangat
menyukai naruto dari dulu?.....................hey lee kemari kau urusan kita
harus diselesaikan”
“tunggu, sampai kapan kita akan seperti
ini, bagaimana kalau kita baikan”
“kau benar juga, baikan”
Naruto tak menyerah dia terus mengejar
hinata hingga keluar gerbang konoha, dan sang penerang pun mulai kelihatan sinarnya,
hinata belum juga ketemu. Kemana naruto harus mencari hinata? Sebagai
asistennya sikamaru mengerjakan tugas hokage yang menumpuk, karena seharian
naruto tak kunjung datang.
“hey, sikamaru, kemana hokage?” Tanya kiba
yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.
“aku tidak tahu, sedari tadi pagi hingga
sekarang dia belum datang juga, biasanya kalau tidak mau datang ke sini dia
selalu meberitahuku alasannya” jawab sikamaru sambil menulis berkas kerja
hokage.
“aku hanya memberikan ini padanya, dan
kukira tempat ini hanya ada dalam mimpinya?” menaruh sebuah gulungan di atas
meja,
Sikamaru membuka gulungan itu, tiba-tiba
terdengar suara pintu yang terbuka sangat keras, mengagetkan sikamaru dan kiba,
“hay,,,,,,,naruto!” sapa sakura dan ino
“ada apa kalian kemari, hokage sedang tidak
ada” menaruh tangan di sebelah pipi kanannya, dengan gaya malasnya ala
sikamaru.
“maaf ya, eh kbtulan ada sikamaru, lihat
siapa yang kami bawa!” ino dan sakura mempersilahkan seseorang masuk ke ruangan
itu, yang tak asing lagi bagi sikamaru.
“kau?................................(terkajut
melihat kekasihnya tiba dari misi desanya)……………… mengapa tidak mengabariku
dulu”
Bruuaaakkkkkk “hey ,,,,,,,,,, apakah kalian
melihat hinata?” Tanya tenten
“dasar tenten, kan ada pintu disini. Jangan
mengagetkan kami begitu!” spontan sakura memarahi
kebiasaan ten ten yang datang tiba tiba dan mengagetkannya.
“bukankah kau tadi sama dengannya” sahut
sikamaru sambil melipat tangannya.
“hah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, kenapa
tempat ini ada di gambaran ini, dari mana kalian mendapatkannya?” melihat
gulungan di meja yang tadi dibuka oleh sikamaru.
“apa kau tahu tempat ini tenten?” Tanya
kiba mendekati tenten
Tentu saja tenten tahu tempat itu, karna
tempat itu yang pernah ia kunjungi bersama hinata, kemudian tenten kiba sakura
serta ino pergi mencari tempat itu, sikamaru menemani temari yang baru datang,
karena sudah lama tak jumpa. Belum lama keluar dari ruangan terlihat dari
kejauhan sasuke dan sai barada di kedai ramen milik iciraku, spontan sakura dan
ino menghampirinya, otomatis melupakan tempat yang akan mereka datangi.
“bagaimana denganmu tenten, apa hari ini kau akan pergi dengan lee?”
“dia
orang yang sibuk bahkan tak ada watu buat kami untuk berkencan, “ keluh tenten
memalingkan wajahnya dari kiba.
“aku kenal lee, dia sangat menyayangimu?
Mungkin dia masih malu mengatakannya padamu”
“terimakasih, mri kita mempercepat langkah
kita”
Kiba dan ten ten mempercepat langkah
mereka , sementara itu di tengah hutan naruto bertemu dengan musuh bebuyutannya, uciha obito
“,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, kau apakan hinata?”
Naruto mendengar obito mengkhawatirkan
seorang hinata darimana dia kenal hinata? Apa dia menyukai hinata?
Obito bertarung dengan naruto hingga tengah
malam,tak sekuat obito dulu saat pertarungannya dengan naruto, hingga pada saat
itu obito mendekati ajalnya, dia memberi pesan pada naruto dan menyuruhnya
untuk menjaga hinata dengan baik,
Keesokan paginya hinata membawakan makanan
kesukaan obito, dan tak lupa membawakan makanan yang akan diantarkan untuk
hoage setelah melihat keadaan obito. Hinata terkejut melihat orang ain yang ada
di depannya
“na..naruto, kenapa kau ada disini…………………”
Naruto mendekati hinata yang ada di depan
pintu “(memeluk hinata dan menutup pintu itu) sampai kapan kau akan lari dariku
hinata?” hinata tak bisa berkata apa apa melihat naruto dengan poposinya
sekarang. “aku janji tak akan melepaskanmu begitu saja, aku sangat mencintaimu hinata, aku tidak mau
kau pergi jauh dariku (semakin erat naruto memeluk hinata) katakan kalau kau
juga begitu padaku”
Hinata melepas pelukan naruto,
“………………………………. Kau harus segera diobati, lukamu lumayan parah naruto”
membalikkan badannya
Naruto membuka bajunya, dan menunjukkan
pada hinata, luka yang ia miliki sangat banyak di tubuhnya, “aku tidak akan
mengobati luka ini, …………………… dan aku juga sudah berjanji pada rang tuaku bahwa
aku akan segera menyusul me…………………………” sebelum naruto melanjutkan bicaranya
hinata barbalik dan membungkam mulu naruto dengan tangan hinata,
“…………………….(wajah hinata mulai memerah
karena berdekatan dengan naruto) ……………………. “ dan mendorongnya ke dinding.
Hinata tak dapat mengucapkan apa-apa, lalu melepaskan tangannya dari mulut
naruto,dan dia terkejut melihat syal yang ia buat meliliti tubuh naruto.
“ha ha ha ha ha ha ha…………., kau barani
juga” ejek naruto,
“kenapa ?................ se,,,,,,,,,,
sejak kapan kau memakai itu?”
“saat syal ini dikirim padaku bersama ramen
pertamaku, karena cuaca sangat dingin, jadi aku melilitkan syal ini di tubuhku
setiap hari,”
Hinata menjauh dan membalikkan badannya
lagi, dia merasa bersalah telah salah faham pada naruto, ia mengira nauto
membuang syal merah itu. Perlahan tangan naruto melilit ke tubuh hinata, memeluknya
dari belakang.
“(membalikkan tubuh hinata dan perlahan
mengangkat wajahnya,) kau manis sekali, apalagi pipimu saat merah” bisik
naruto,hinata memejamkan matanya dia mengira naruto akan menciumnya. Karena
merasa dipermainkan oleh naruto, hinata menjatuhkan bawaannya dan menarik
kepala naruto, akhirnya ciuman itu terjadi berkat hinata, keadaan bebalik arah,
naruto terkejut dengan perlakuan hinata yang sudah berani melakukannya,
kemudian hinata melepaskannya dan membuka kedua matanya. Sementara naruto
terbelalak merasakannya.
“……………………………………. Hinata, aku……………… tidak
merasakan apapun”
“……………………mmm,,,,,, sudahlah, anggap ini tak
pernah terjadi” hinata melepas tangannya dari wajah naruto dan pergi darinya.
“(memegang tangan hinata, menariknya
kembali ) apa kau sudah lupa, aku tak akan membiarkanmu begitu saja”
“kau mau apa?”
Naruto membuka resleting celananya, membuat
hinata tak berani melihatnya “apa kau takut untuk melihat ini, mari kita
lakukan sekarang”
“apa kau sudah …………………..”
“kau saja berani menciumku, kenapa aku
tidak berani melakukan ini pdamu, bukalah matamu!” perlahan naruto menurunkan
celananya
“naruto, kumhon pasang kembali celanamu”
“wah ternyata kau melihatnya, berarti
gerbang kedua siap dibuka” naruto mencoba membuat hinata ketkutan
“naru…………………………………………” ciuman panjang dari
naruto akhirnya tersampaikan juga.
“wah, so swit banget ya kiba mereka berdua,
andai saja lee seperti naruto, pasti aku akan melakukannya juga”
“yang ada kau malah melakukannya pada lee!”
“dasar kau kiba……………….” Sedari tadi tenten
dan kiba mengintip kemesraan nauto dan hinata dari atap rumah dengan membuat
lubang kecil untuk menguntitnya. Setelah itu naruto berhasil membawa hiata
pulang dan menyampaikan pesan terakhir dari obito untuk hinata, tak lupa hinata
memberikan sebuah surat untuk guru kakashi dari obito.
Kabar mulai beredar, pernikahan hokage akan
dilaksanakan besok, paginya naruto masih bertugas seperti biasanya dan hinata
membawakan makanan seperti biasanya pada naruto.
“hinata, tumben kau lama sekali mengantar
makanannya?” Tanya sikamaru saat keluar dari ruangan hokage
“aku membuatkan ini untukmu juga, ini
makanlah (memberikannya pada sikamaru) ku harap kau menghabiskannya, jika kau
mau nambah, masuklah, kebetulan aku membuat banyak hari ini”
“terimakasih banyak, kebetuln aku lapar
sekali hari ini”
Hinata membuka pintu “maaf hokage, hari ini
agak lama, ini makanlah”
“akhirnya datang juga, mari kita makan
bersama” seperti biasanya, naruto makan sangat lahap sekali, membuat hinata
kenyang melihatnya makan. Hinata hanya tersenyum saat naruto makan.
“ini minumnya”
Setelah kenyang naruto melihat hinata masih
belum memakan makanannya, “kenapa masih utuh?”
“apa naruto kurang, ambil saja punyaku. Aku
sudah makan tadi sebelum berangkat kesini,”
“……………………………. Baiklah kalau begitu,
m………………..m kemarilah sebentar, ini apa bacanya?”
“sini biar aku lihat”
“ajari aku, kau yang kemari”
Hinata mendekati naruto spontan naruto
menarik tubuh hinata dan duduk di pangkuannya, ternyata trik yang kesekian
kalinya untuk mendapatkan ciuman sdah sering naruto gunakan setiap hari, hinata
takut untuk melakukan di ruangan terbuka seperti ini, tapi keadaan ruangan itu
sedang sepi, apa lagi yag hinata takutkan.
“kau hampir melakukannya setiap hari, untuk
hari ini kita break dulu ya?”
Naruto tetap memaksa hinata, dan tidak
memperbolehkan hinata pergi, tiba-tiba sikamaru datang melihat aksi naruto yang
sedang melakukan ciuman yang kesekian kalinya dengan hinata.
“dasar hokage, padahal mereka akan menikah
besok. Tidak sabaran”
Langkah sikamaru menghentikan ciuman
naruto,
“kenapa berhenti, aku sudah sering melihat
itu, bahkan hampir setiap harinya kalian melakukan itu tanpa kalian ketahui,
aku hanya mengambil ramen ini, kebetulan istriku juga makan disini bersamaku,
hinata aku akan ambil ini”
“ambillah, kalau kau………………………” dasar
naruto, belum selesai hinata bicara dia melanjutkannya kerjannya yang terhenti
barusan.
Keesokan harinya mereka menikah,
Mempunyai anak bold dan adik perempuannya
himawari
Dan menjalani kehidupan kami dengan sangat
bahagia
andai
saja ayah da ibu melihat cucunya, pasti seperti ini
disela-sela itu himawari bertanya pada ayahnya,
“siapa yang pertama kali ayah cium” naruto yang mendengar anaknya menanyakan
hal itu tersedak saat makan.
Tentu saja siapa
lagi kalau bukan ibumu
Dialah orang yang aku cintai dan takkan
pernah kulepaskan . jawab naruto sambil mengusar rambut himawari, hinata yang
mendengar itu tersenyum senang, sedangkan bold sedang sekolah bersama temannya.
Akupun juga begitu naruto.
Dan begitulah cerita ayah serta ibuku, sampai
ketemu di ceritaku nanti ya, kak bold juga pastinya.
BY: ONTEESING_AZZ622FUNCLUBNARUTO
