Don’t go!!!
Hamparan padang
rumput yang luas, serta pepohonan yang berdiri tegap, membuatku menyukai tempat
tinggalku yang baru. Aku baru pindah dari kota asalku menuju desa terpencil
yang sangat indah, inilah baru yang dinamakan
kehidupan . Desa ini bernama KONOHAGAKURE, pertamakali datang penduduk
setempat pada melihat ke arah mobilku lewat.kenapa aku mengatakan inilah
kehidupan? Karena dikota tak ada pemandangan seindah ini. Sebenarnya ada, tapi
di tempat-tempat tertentu saja, itupun tertutupi oleh bangunan raksasa yang
menjulang tinggi.
“Akhirnya kita sampai juga!” ujar Ayahku
memberhentikan mobilnya didepan sebuah rumah kuno yang lumayan besar, tapi tak
sebasar rumahku sebelumnya, mungkin ini 4X lipatnya. Tak apalah hanya mengisi liburanku tahun ini.
(Keluar dari dalam mobil) “Semoga ini
menjadi awal yang baik bagiku!”( berputar melihat keadaan sekitar). Baiklah aku
segara membantu ibu mengangkat barang-barang kami yang lumayan banyak. betapa
terkejutnya saat kami melihat rumah baru kami tertata rapi,kemudian 2 orang
muncul tiba-tiba “HAPPY BIRSDAY!!!!!!!!!!!!!!” sambil membawa kue ulang tahun
dan menyodorkannya pada ayahku. Yaampun kenapa aku lupa!! Hari ini adalah hari
ulng tahun ayahku, kenapa ibu tidak memberitahuku sebelumnya?
“Ibu tidak pernah memberitahuku tentang hal
ini?”
“Semua ini adalah kejutan untuk kalian
berdua, ibu tahu kalau kau pasti tidak akan mau di ajak kesini!”
“Apa benar ini cucuku Hinata?”
menghampiriku kemudian memelukku dengan erat.
Taklama setelah itu kami makan kue bersama,
ternyata 2 orang itu adalah nenek dan kakekku dari ayah, tapi nenek dan kakek disini
adalah orangtua angkat ayah sebelum ayahku menemukan orangtua kandungnya.
“Apa kau lelah setelah perjalanan 3
hari?........ beristirahatlah dulu, kamarmu ada di atas, ini kuncinya!” nenek
memberikan kuncinya padaku.
“Ouwh, padahal aku ingin memberitahunya
tentang suatu hal!” (menjatuhkan sendoknya diatas piring kecilnya) membuat kami
terkejut akan hal itu.
“Sudahlah yu- jin[nama kakek], cucu kita
baru sampai, besok pagi saja?” Sahut nenek.
“memang, kamar kakek dimana?” tanyaku
“Aku tidak tinggal bersama kalian,tapi
besok pagi datanglah kerumah kakek, carilah rumah yang ada pohon berayunnya”.
“Sejak kapan kau membuatnya?” ujar nenek
“Sejak kedatangannya!!”.
“Baiklah, aku pegang janji kakek, pagi-pagi
sekali aku akan datang kerumah kakek , sampai ketemu besok pagi ya kek!”
(beranjak pergi meninggalkan mereka yang sedang duduk di meja makan).
Takseluas kamarku, huhhh……… tak apalah,
setidaknya disisni aku nyaman (membuka jendela) woow! Keren, it’s so beautifull…..!!,
ini baru siang apalagi besok pagi? Tak sabar aku ingin melihatnya. Kemudian aku
melihat seorang anak laki-laki yang seumuran denganku sedang berlari
terbirit-birit, ia sempat berhenti lalu
melihatku, tapi taklama dia berlari lagi, karena dia sedang dikejar
seekor anjing yang lumayan besar, seukuran manusia bahkan lebih besar. Anjing
jenis apa itu? Aku juga baru melihatnya. Menurutku anak desa lumayan juga,
matanya biru, berambut kuning, dan cukup tinggi. Aku berharap bisa bertemu lagi dengan anak
itu!............sepertinya leherku sudah tidak kuat lagi untuk menompang
kepalaku. (merobohkan badan di kasur) “Aww!!! Apaan ini, apa disini tidak ada
kasur?”.
*****…………KEESOKAN PAGINYA………………*****
“Ayah, ibu aku pergi dulu. Mau kerumah
kakek!!!!!”. (Berlari menuju pintu).
“kenapa pagi sekali, makan dulu!!!!!!!!!”
sahut ibu sambil memegang roti yang sedang dilapisi selai.
“Ayah tidak akan mengijinkanmu pergi
sebelum makan, kemarilah!!!!!”
Berhenti , tepat ketika aku memegang gagang
pintu (dasar ayah, selalu seperti ini) “Ada apa?” menghampiri ayah yang duduk
di ruang makan.
“Dengarkan kata ibumu, ayah sangat kawatir
kalau putri kesayangan ayah sampai sakit!!”
“Benar kata ayahmu, ini semua demi
kebaikanmu sayang, oh iya kaukan mau kerumah kakek dan nenek bukan? Ini ibu
sudah menyiapkan oleh-oleh untuk mereka, ibu harap mereka suka”. Memberikan
hadiah bungkusan itu padaku.
“Apa itu sayang?” Tanya ayah penasaran
“Coba kutebak! …………pasti ini rancangan yang
khusus di buat untuk kakek dan nenek? Tebakanku benar bukan Bu?”
“Benar sekali”
Ibuku adalah seorang disainer, produknya
lumayan terkenal dimana-mana. Tak heran bajuku bagus-bagus dan dirancang
langsung oleh pendisainernya. Padahal aku pengen yang biasa saja, itu sudah
melebihi cukup buatku. Mau gimana lagi namanya juga pemberian dari orang tua.
Selesai sarapan aku langsung cabut .
“hey sayang apa kau sudah lupa?” teriak
ayah.
Aku kembali menghampiri mereka kemudian
mencium kedua pipi ayah dan ibu “Baiklah, tak ada yang bisa menghalangiku untuk
pergi kali ini”.
“berhati-hatilah sayang dijalan, dia sama
seprtimu, tak sabaran”.
“Beda dengan yang satunya!” jawab ayahku.
Aku berjalan menyusuri jalan, mencari pohon yang ada ayunannya. Tak
lupa aku memasang earphone di telingaku. Saat diperjalanan aku bertemu seorang
anak yang jatuh dari sepeda. Aku segara menghampirinya dan membantunya “kau tak
apa?”. [menyingkirkan sepedanya yang merobohi tubuh anak itu, kemudian
membangunkannya ]
“Terimakasih, kakak siapa? Aku belum prnah
melihat kakak sebelumnya?”
Aku tidak dengar, apa yang dibicarakan anak
ini, aku lupa, aku langsung melepas earphone ku
dan menaruhnya di leherku. “kau bilang apa barusan?”.
“itu apa?” Tanya anak itu.
“ini earphone, kau bisa mendengarkan music
dari sini, mau coba?” aku meminjamkan earphoneku padanya. Dia tertawa dan
menikmati musikku.
Kemudian ia mengembalikan earphonenya padaku, “kakak siapa dan mau kemana?”.
“Namaku hyuga Hinata,aku mau…………………mau
,…………….mau kerumah……………kakek yu-jin? Apa kau tahu dimana rumahnya?”
“mari kuantar kak, pakek sepedaku!”
“sepertinya aku khawatir tentang hal ini?
Bagaimana kalau aku saja yang menyetir sepedanya? Tapi ban sepedamu sepertinya
bocor!!”
“APA!!!!!!!!!!!!!”
“hey konohamaru, aku akan membalasmu,”
seorang anak lain berteriak dan menghampiri ketempatku dan anak ini. Owh nama
anak ini konohamaru, kenapa sama seperti nama desa ini?
“kak naruto, sebenarnya aku menang,
berhubung aku terjatuh jadi pertandingan ini kita anggap seimbang!”.
“manamungkin seperti itu,tidak bisa, aku
yang akan menang!”
“kak, bagaimana kalau kau membantuku
sekarang, tolong antarkan kakak baik ini kerumah kakek yu-jin, soalnya sepedaku
bocor”.
Anak ini??????????? tak kusangka do’aku
terkabul begitu cepat, aku bertemu lagi dengannya, dan sekarang aku tahu
namanya, NARUTO, dia terus menatapku?
(tersenyum padanya).“apa kau bisa mengantarku?” ada apa denganku, jantungku terasa mau
lepas.
“oh, iya iya, mari ku antar nona?”
“kak kenalkan ini kak naruto, kak naruto
kenalkan ini kak hinata?”
“baiklah nona hinata, naiklah”.
Aku sempet bingung, sepeda milik naruto tak
ada boncengannya, aku harus naik dimana?
“pasti kau bingung, berpeganglah di pundakku,
”
“Apa seperti ini ”
“ternyata kau cepat nalarnya, berpeganglah
dengan erat, konohamaru aku pergi dulu ya”.
Aku tidak melihat kearah jalan, aku terus
melihatnya, pemuda ini lucu, ramah dan…………………… ada apa denganku, apa aku jatuh
cinta padanya?????????????? Ini mustahil, segampang itukah aku terpikat
olehnya??
“sudah sampai, kau anak pindahan itu bukan,
aku pernah melihatmu waktu itu, tapi? Kenapa kau mengenal kakek yu-jin?”
[turun dari sepeda] “Dia kakek ku”
“owh, aku baru ingat, kakek yu-jin cerita
tentangmu, ternyata kau memang cantik, persis seperti yang kakek bilang”
Apa dia mulai merayuku, atau belajar rayuan
dari kakek?
[tersenyum] “apa kau mau masuk? Mari
bergabung dengan kami!”
“Benarkah aku dibolehkan? Ayo kita masuk,
aku tak sabar ingin bertemu kakek,”
Tak ada bedanya, tapi aku suka sifatnya
yang jujur itu, tapi katanya rumah kakek ada pohon yang ada ayunannya? Mana?
Dasar pembohong!
“apa ini?”
Tiba-tiba dia mendekatiku “apa maumu, owh
ini earphone namanya, kau mau mendengarkannya, di dalamnya ada musik?” ku
pasangkan di telinganya, aku heran, apa di sini tidak ada alat-alat canggih?
Setelah kupasangkan, sepertinya naruto menyukainya, baguslah dia suka,
“eh, itu kakek, halo kakek!”
“Cucuku, kenapa lama sekali, kakek sudah
menunggumu dari tadi, naruto! Kenapa kau ada disini?” Tanya kakek.
“Aku datang kesini untuk mengantarkan
cucumu kek, wah. Sepertinya ada acara makan besar nih, apa boleh aku ikut
makan?”
Sebelum kakek berbicara “Tentu saja ,naruto
boleh ikut, ayo kemarilah dan duduk disini bersamaku”
“baiklah, urusanku dengan mu belum selesai
naruto”
Nenek
sedang menyiapkan makanan, aku menghampirinya dan memberikan oleh-oleh
dari ibu untuknya. Setelah nenek membuka bungkusan itu, betapa senangnya dan
tak sabar ingin memakainya. Akhirnya kamipun makan bersama, padahal aku sudah
sarapan tadi, jadi gak terlalu banyak makan, melihat naruto lahap sekali
makannya, tiba-tiba aku merasa kenyang. Aku terus memerhatikannya saat makan,
dan tak sadar kalau nenek kakek melihatku,
“Ada apa, aku hanya melihatnya makan,
karena dia aneh!” jawabku dengan gugup.
Selesai makan aku,naruto dan kakek
jalan-jalan disekitar desa, tak lupa naruto mengenelkanku pada temannya, kiba,
sino, chouji, rocklee, dan sikamaru, tentu saja beserta akamaru. Ternyata
disini juga ada yang berasal dari kota, tapi sudah lama tinggal disini, namanya
uciha sasuke. Katanya mereka , banyak anak cewek yang menyukainya, mungkin kau
juga bakalan menyukainya, kata salah satu teman naruto tapi sepertinya hatiku
sudah didahului oleh seseorang.
“kek, boleh kami pinjam cucu kakek?”
“untuk apa?”
“percayalah pada kami, pasti pulang dengan
selamat. Kami janji” sikamaru meyakinkan kakekku
Apa boleh buat, kakekku mengiyakannya, banyak
banget tempat-tempat yang sangat indah, melewati dataran yang tinggi hingga dataran rendah,
yang bikin seru lagi, mereka anak yang lumayan asyik , tak tarasa hari sudah
mulai sore, saatnya aku pulang kerumah,
“sebelum nona pulang, aku ingin memberikan
ini pada nona!”
Naruto memberikanku seekor rubah kecil yang
aneh, rubah itu berekor 9, namanya kyubi. Tapi dia sangat agresif, aku mencoba
memegangnya, “hati-hati dia,,,,,,,,,,,”
“ya aku tahu,” aku langsung menggendongnya,
tak seperti yang ku bayangkan, ini sama seperti kucingku yang ada di rumah,
jinak sekali. Tak lama handphone ku berbunyi. Ternyata aku di telfon ayahku dan
menyuruhku segera pulang. Kemudian
naruro mengantarku pulang ke rumah, seharian penuh aku terus bersamanya, ku
harap kau mengerti perasaanku naruto.
“oh iya, gadis yang berambut pink itu,
siapa namanya, dan kenapa dia bersikap kasar padamu?”
“dia sakura haruno, dari dulu kami memang
seperti itu, tapi ketika dia tersenyum, sangat manis sekali”
“apa kau menyukainya?”
“aku mencoba menyatakan perasaanku padanya,
tapi dia malah menolakku berkali-kali walau terkadang itu membuatku
menyakitkan, tapi aku senang bila dia senang, dan dia sangat menyukai sasuke”
menjawab dengan tersenyum tanpa merasakan sakitnya ditolak cintanya, pasti
sangat hancur perasaanya bila aku jadi naruto. Aku mengelus kepala naruto dan
meneteskan air mata.
“apa hari ini akan turun hujan ya?”
“aku akan membantumu, membuatnya sadar
betapa kau sangat menyukainya naruto,……………………… apa dia satu kelas denganmu?”
*****…………………SAMPAINYA DI RUMAH……………….*****
Aku mencoba bicara dengan ayah saat kami
berkupul di dalam rumah, ayah sibuk dengan laptopnya, sedangkan ibu asyik
dengan majalahnya. Bagaimana aku membicarakan hal ini pada mereka? Apa
sebaiknya besok pagi saja aku membicarakannya, ya besok pagi saja saat sarapan.
Tiba- tiba aku kangen sekali pada sahabatku, aku akan menghubunginya ,
menggunakan line. Namanya Karin, dia sahabatku mulai dari smp hingga sma, dia
sangat baik sekali padaku, meskipun umur kami beda setahun. Aku menceritakan
cinta pertamaku padanya, karena sebelumnya banyak cowok yang menembakku tapi
tak ada satupun yang kusuka, Karin sangat senang mendengarnya dan taksabar
ingin bertemu dengan naruto. Kusuruh dia datang kesini dan aku juga bilang
padanya, bahwa aku tidak mungkin bisa kembali ke kota lagi karena ada urusan
yang harus aku selesaikan, Karin kaget mendengarnya. Dia mencoba meyakinkanku
tentang keputusan yang ku ambil ini, maafkan aku Karin mungkin aku tidak akan
lama disini, setelah urusanku selesai aku akan langsung pulang.
*****…………………….PAGINYA…………………….*****
“pagi sayang” sapa Ibu
“pagi bu, yah. Apa aku boleh bicara sesuatu
pada kalian?”
“bicaralah
sayang, apa yang bisa ayah bantu?”
Aku menjelaskan pembicaraanku tadi malam
bersama Karin tentang keputusanku, untuk tinggal di desa ini sementara waktu,
ayah dan ibu terkejut mendengarnya, tapi ayah langsung memutuskannya, dan
keputusan ayah adalah, boleh saja aku tinggal disini, tapi dengan satu syarat,
berhubung ayah dan ibuku akan kembali ke kota, jadi mereka memintaku tinggal disini
ditemani kakakku, yaitu kak Neji yang baru pulang kuliah dari London.
Tadinya aku tidak mau dari pada tidak
diizinkan samasekali. Aku tidak membayangkan tinggal serumah dengan orang yang
sangat menyebalkan. Terima kasih ayah, aku sayang ayah. Ibu sempat bertanya,
bagaimana dengan sekolahku disana? Tenang saja BU, aku akan menyusulnya nanti,
ibu tidak usah kawatir, kenapa ayah mengizinkanku begitu saja, karena nilai
raport ku sangat memuaskannya.
*****……………………. 1 MINGGU TELAH
BERLALU………………………..*****
Saatnya Ayah dan Ibu pulang dan kak neji
tinggal bersamaku disini, dia dating 3 hari yang lalu. Ayah mendaftarkanku di
sekolah SMA KONOHAGAKURE, tapi ibuku berpesan agar aku tetap memakai searagam
jas ku sekolah dulu, agar aku tidak kedinginan. Di hari pertamaku sekolah aku
sengaja berangkat telat, dan kak Neji yang mengantarku ke sekolah,
“kenapa seragammu berbeda dengan yang
lainnya?” Tanya kak Neji
“aku hanya menjalankan pesan ibu, ” sambil
memainkan laptopku
“kalau ada yang mengganggumu, berilah
pelajaran apa yang kakak ajarkan padamu” [berhenti di depan sekolah]
Sebenarnya kak Neji adalah kakak yang baik,
dia juga mengajarkan karate padaku, kami berlatih saat usia kami 5 th. [keluar
dari mobil] aku langsung menuju ruang kepala sekolah, kepseknya bernama TSUNADE
SAMA,aku disuruh ikut dengan guru kakashi [guru matematika], penampilannya
sanagat aneh, dia menutupi sebagian wajahnya, bagaimana dia menerangkan
pelajaran di kelas nantinya?
“hey diam semua, guru kakashi akan segera
datang, ”salah satu murid memberikan informasi
[berjalan menuju meja guru]“ diharap diam
semua, ada teman baru yang akan masuk ke kelas kita. Masuklah!”
Kenapa aku jadi gerogi begini, padahal tadi
aku bersikap biasa saja,”perkenalkan namaku Hyuga Hinata, kalian bisa
memanggilku Hinata, aku pindahan dari SMA , mohon bantuannya”.
“kau bisa duduk di kursi kosong itu,” pinta
guru kakashi
“baiklah” tepat sekali aku di samping
naruto. [melewati kursi naruto] dia tidur?,
“kenapa terburu-buru guru, kita kan bisa
mengenalnya lebih dekat lagi, dan sepertinya dia anak kota, sama seperti
sasuke.” Ucap suigetsu.
“kami sudah mengenalnya beberapa hari yang
lalu, bahkan kami sering bermain dengannya, iyakan Hinata.”
“ah, i..iya, ” yaampun, sepertinya naruto
sedang di kerjai oleh teman-temannya, [muka naruto penuh coretan] tapi kau
sangat lucu.
“mari kita lanjutkan pelajaran kita, buka
halaman 225!” pinta guru kakashi.
Pelajaran disisni tak ada bedanya dengan
pelajaranku di sekolah, yah .. meskipun tertinggal 4/6 BAB. Dan disini masih
memakai metode lama, yaitu menulis dengan buku tulis. Jadi aku bisa sedikit
santai dengan pelajaran disini, tanpa khawatir ketinggalan.
“hey anak kota, kenapa kau tidak menulis
dan mengerjakan tugasmu,apa jangan-jangan kau tidak membawa buku?” Tanya
seorang anak yang duduk di sampingku.
“[tersenyum] apa ada yang sulit dari so’al
itu? Jika belum faham tanyalah padaku, mungkin aku bisa membantumu” melanjutkan
melihat naruto yang sedang asyik tidur.
“[sepertinya kau ingin bermain-main
denganku ya!] maaf guru, anak kota ini ingin mengerjakan semua soal itu,
silahkan majulah, katanya kau ingin mengerjakannya?”
“benarkah, selama ini tak ada yang berani
mengerjakan so’alku dan maju kedepan, silahkan saja, baguslah kalau begitu”
“hey naruto bangunlah[memukul kepala
naruto], ada pertunjukan bagus, lihatlah cepat” desak kiba yang duduk di depan
naruto.
Aku akan menikmati permainan yang kau
berikan padaku “baiklah aku akan mengerjakannya, sesuai apa yang kau inginkan.”
“bahkan dia tak membawa bukunya, apa dia
sepintar yang kubayangkan ” ucap Ino yang menantang Hinata barusan.
*****…………………..BEBERAPA MENIT
KEMUDIAN………….*****
“Hinata, jawabanmu benar semua, silahkan
duduk. Darimana kau mendapatkannya, ku harap kau bisa mengajari teman-temanmu.
Baiklah pertemuan kita cukup sampai disini, sampai jumpa di jam berikutnya”
Karena baru bangun, naruto bingung dengan
keberadaanku. Dia memujiku dan memintaku agar aku mengajarinya.
“hey anak kota, [mengulurkan tangan]
maafkan aku yang barusan, namaku yamanaka ino, apakah kita bisa berteman?”
“[bersalaman] tentu saja!, ……. Emh, hay
ino, bisakah kau membantuku?”
“apa yang bisa kubantu”
Aku meminta bantuan ino untuk mencari tahu
kesukaansakura dan apa yang membuatnya senang. Semoga cara ini berhasil, rata-rata
kesukannya adalah mengenai orang yang bernama sasuke, aku jadi penasaran siapa
yang bernama sasuke itu? Aku berfikir di dalam perpustakaan, dimana tempat ini
adalah yang paling tenang, untung saja aku membawa earphoneku dan laptopku
didalam tas, saat aku sedang mengotak atik laptopkku, seseorang menghampiriku.
“apa ini? Dan apa yang ada di telingamu?”
menulis di atas kertas.
Aku mencoba menjelaskannya dengan
keterangan yang ada di internet, di desa jaringan internetnya lebih cepat . Aku melihat
tanda pengenalnya di saku miliknya, namanya adalah SAI, dia dari kelas A.
Sepertinya anak ini kutu buku. Dan ada anak di sebelah kiriku, dia tak membaca
bukunya, mulai tadi kuperhatikan hanya melihat sampul bukunya saja,
setelah kulihat namanya, ternyata dialah
yang bernama UCIHA SASUKE itu. Akhirnya aku menemukanmu, sai pergi setelah
membaca keterangan tadi, dan aku menutupnya[laptop] beralih memerhatikan
sasuke, aku masih bertanya-tanya, apa yang disukai gadis disini darinya,
memangsih facenya mendukung tapi sifatnya yang dingin dan rambut seperti panat
ayam itu membuatku tak menyukainya, tak lama dia menoleh kearahku, aduh apa
yang harus kulakukan?
“kenapa kau melihatku dari tadi, ”
[menelan ludah] ….glek…..”nothing, ” bergegas pergi dan merapikan alatku
“ada yang ingin aku bicarakan denganmu
sepulang sekolah, apa kau ada waktu?” pintaku sebelum beranjak pergi, kuharap
dia mau!. …………………………………….baiklah sepertinya tak ada jawaban, berarti tidak. Aku
langsung kembali kekelas.
*****……………………….. 5 HARI
KEMUDIAN……………………*****
Aku bertemu dengan seseorang ia
bernama Guru Orochimaru dan menyuruhku untuk ke ruangannya,
ada apa lagi ini.
.tok.tok.tok…..[mengetuk pintu] “silahkan
masuk”
“ada apa Guru memanggil ku?”
“kau yang bernama Hyuga Hinata, setelah aku menerima pesan dan isi raport mu,
kau ternyata sangat pandai, dan IQ mu sanagat bagus, apalagi melihat mantan
sekolahmu dulu sangat favorite dan terkenal, guru kakashi pun mengiyakan kau
menjadi anak didiknya, kau akan ku
pindahkan kekelas A”
Apa? Berarti aku tidak bisa bertemu dengan
Naruto lagi, padahal tujuanku sekolah disini ingin bersama naruto.
“terimakasih [dengan muka kusut]”.
Masalah 1 belum selesai, masalah lain
datang lagi. kemudian aku masuk ke kelas lamaku, rasanya tak ingin meninggalkannya,
meskipun hanya beberapa hari, serasa aku sudah termasuk keluarga lama dikelas
ini. “hey hinata, ku dengar kau akan pindah kelas, selamat ya, ada apa dengan
wajahmu? Apa kau tak suka?” ucap chouji
“[mengangguk] kenapa secepat itu! Aku masih
ingin bersama kalian” jawabku sampai mataku memerah.
[menghampiri]“tenang saja nona, disana kau
bertemu dengan sikamaru dan sakura, dan kau juga bisa bermain-main kesini”
naruto mencoba menyemangatiku.
Rocklee dan kiba datang, mereka juga ikut menyemangatiku,
banyak kebersamaan yang kulalui bersama mereka, mulaidari belajar bareng, makan
bareng, jalan-jalan, dan suasana kelas yang sangat ramai, sebenarnya aku tidak
menyukai keramaian.Seperti biasanya kami setiap pulang sekolah selalu bersama, tapi
kali ini aku tidak bisa menemani mereka pulang, karena masih ada urusan yang
harus aku selesaikan, aku menyuruh agar mereka pulang duluan, aku herus menemui
sasuke sekarang. Ku harap dia masih mau menungguku di sana, aku berlari menuju
sasuke.Sampainya disana
[sasuke
duduk di depan kelas]“kau telat 4 menit!”
Host…..host…………host [nafas
terengah-engah]”maafkan aku, hey kau mau kemana?”
Sasuke terus berjalan menuju parkiran,
untuk mengambil motor miliknya. Kemudian
menaikinya, apa-apaan ini? Aku kan ingin bicara dengannya, apa dia sedang marah
padaku, karena membuatnya menunggu lama.
“naiklah cepat, aku akan mengantarmu
pulang.”
“aku tidak mau pulang, aku hanya butuh
jawabanmu, apa benar kau menyukai Sakura Haruno?”
Tanpa menghiraukan pertanyaanku dia langsung
pergi gitu aja, “DASAR PANTAT AYAM!!” teriakku.
Setelah aku berteriak, dia langsung
berhenti dan berbalik arah ketempatku, oo..oo sepertinya aku akan dapat
masalah.
“apa maumu?”
*****…………………SAMPAINYA DI RUMAH……………….*****
Sasuke mengantarku pulang dan lansung pergi
saat aku turun dari motornya. Aku terlihat seperti anak bodoh yang berdiri di
sebrang jalan. Sambil menuju rumah, aku masih memikirkan tentang
perkataanya,setelah aku masuk rumah , LEE, kiba , chouji dan naruto sudah
menungguku sedari tadi.
“akhirnya kau datang juga, apa kau barusan
diantar oleh sasuke?” Tanya kiba sebari menatap sinis mukaku.
“sejak kapan kalian seakrab itu?” sambung
LEE
“pasti sejak Hinata masuk kelasnya, tak
salah sasuke bersikap begitu, karena hinatakan cantik!” ujar chouji sambil
mengunyah makanannya.
“sejak kapan kalian ada disini?”
“sekitar 1 jam yang lalu, kami ingin
mengajakmu makan bersama, sepertinya hari ini kau lelah sekali. Kalau begitu
kami pulang dulu ya nona Hinata!” [Naruto mendorong chouji, LEE dan kiba untuk
keluar rumah]
“tapi aku tidak papa………………………….”
“ahhhh, sebaiknya lain kali saja”
. Aku mengantar mereka hingga depan rumah,
hari ini memang agak sedikit berbeda denganku. Mungkin aku kecapean saja.
“ada
apa denganmu hari ini nona? Kau terlihat beda dengan yang biasanya? Apa
gara-gara????” mengkhawatirkanku.
“aku tidak papa kok naruto, kau tidak usah
khawatir padaku” canda naruto
[tiba-tiba Naruto memeluk hinata] “kalau
ada sesuatu , ceritalah padaku, kau adalah teman terbaikku hinata, [melepas pelukan]
mungkin aku bisa membantumu, karena kau telah membantuku, baiklah aku pulang
dulu, jaga kesehatanmu jangan sampai sakit , sampai bertemu besok di sekolah!”[
melambaikan tangan].
Apa!!!!!!!!!!! Naruto memelukku!!!!!!!!!!
NARUTO, AKU MENYUKAIMU, [teriak dalam hati] “andai kau tahu perasaanku yang
sebenarnya, apa yang akan kau lakukan”.
“hey cucuku,kemarilah.”
Kenapa kakek disitu, sejak
kapan[menghampiri kakek yang sedang duduk di bawah pohon ]“sejak kapan kakek
disini?”
“[tersenyum] sejak kau diantar oleh sasuke,
dan kakek juga tahu kau habis dipeluk oleh naruto. Siapa yang kau suka dari 2
pemuda itu?”
“[duduk di sampingnya] tentu saja aku
menyukai naruto kek, dan aku sangat benci PANTAT AYAM”
“apa yang kau maksut itu adalah uciha
sasuke?”
“tentu saja iya, karena sifatnya sangat
dingin dan hatinya seprti batu. Tapi jika aku mengingatnya, aku jadi teringat
ucapannya?”
“apa yang dia katakana padamu?”
“dia mengatakan bahwa aku tidak boleh ikut
campur dalam urusan orang lain, dan carilah masalahku sendiri, itu yang dia
bilang padaku………… tapikan aku hanya ingin,,,,,,,,,”
“terkadang tanpa kita sadari mencampuri
urusan orang lain itu juga tidak baik, benar juga perkataannya, dan kakek harap
itu menjadi pelajaran penting buatmu”
“kenapa kakek malah membelanya?”
“katakan saja apa tujuanmu padanya, dari
pada kau berkorban yang nantinya akan tarasa menyakitkanmu.”
“tapi Naruto suka sama sakura, ……..[baru
sadar] dari mana kakek tahu!”
“anak
jaman sekarang apa yang kakek tidak tahu?................ kau sangat baik
sekali pada temanmu, kau berjuang demi mereka meskipun nantinya kau bakalan
pergi meninggalkan mereka”
“apa maksut kakek!”
“berjuanglah, kakek akan selalu mendukungmu.”[pergi
meninggalkan hinata]
*****…………………….PAGINYA…………………….*****
Pagi-pagi sekali aku di kagetkan oleh surat
dari kak neji yang mebelikanku sebuah
sepeda baru, karena kak neji harus pergi, munkin 3 hari, bilangnya sih gituh,
tak apalah berhari-haripun tak jadi masalah bagiku. Aku berangkat seperti
biasanya, tak lupa aku membawa earphone
kesayanganku. Tumben banget Karin menelfonku, pasti kangen, sudah kuduga,
diperjalanan banyak yang memerhatikanku karena bicara sendiri, aku mempercepat
mengayuh sepadaku agar sampi di rumah naruto. Tanpa salam aku langsung membuka
pintu rumahnya, rumahnya bau dan kotor, apalagi dia baru bangun dari tidurnya.
Dasar naruto, ini yang tidak kusuka darinya. “nona? Sejak kapan kau ada
disini?” tanyanya terkejut melihatku.
“cepatlah mandi, kau bau sekali, ini sudah
hampir masuk sekolah!”
“apa! “ ia langsung berlari menuju kamar
mandi.
Aku membantu membereskan kamar tidurnya
yang seperti kandang kerbau, ihhhhhhhhhh jorok banget sih Naruto, aku menemukan
senjatanya di bawah selimut, kemudian aku langsung melemparnya dan tepat
mengenai wajahnya yang baru saja keluar dari kamarmandi. Setelah naruto selesai dengan urusannya kami
segera berangkat kesekolah secepat mungkin naik sepeda baruku, karena sepeda
naruto bannya bocor akibat lomba dengan konohamaru tadi malam.
*****…………………….SAMPAI DI
SEKOLAH…………………….*****
gerbang pintu sekolah hampir saja di tutup,
untung saja tepat waktu, aku dan naruto melompati gerbang itu dan mendarat
dengan cukup selamat. Jantungku serasa hampir lepas, lalu kami memasuki kelas masing-masing. Hari
ini adalah kelas guru Yamato, dia terkenal sangat kiler, apalagi melihat
muritnya telat sepertiku, tak berani rasanya aku masuk kelas, aku baru kali ini
telat kesekolah. Aku harus bagaimana?
“siapa disana, masuklah!!” suara guru
yamato dari dalam yang menyuruhku masuk ke dalam kelas.
.glek……(mati aku)”[membuka pintu…….menundukkan kepala]……..hukumlah aku
karena aku telat guru” memejamkan mata, tak barani melihat.
Suasana kelas sangat sepi, berbeda dengan
kelas naruto yang sedang ramai tak ada guru yang datang “sampai kapan
kebiasaanmu akan hilang naruto?” Tanya ino
“sampai aku mendapatkan cinta sakura!”
[tersenyum dan menggaruk-garuk kepalanya]
“apa kau tahu, sepertinya anak kota itu
diam-diam menyukaimu naruto!” bisik ino
“guru yamato, tadi aku melihat hinata
sedang membetulkan sepedanya di jalan, ada masalah dengan rodanya, mungkin itu
sebabnya dia datang terlambat.” Bela sakura.
“apa benar begitu hinata?”
“e…i….iya guru,” kenapa sakura menolongku.
“kembali ke kursimu tapi karena kau telat 4
menit jawab soal yang ada di hal 780 dan jelaskan pada temanmu, ku beri waktu 5
menit dari sekarang, “
Aduh, aku tak pernah membawa bukunya,
apalagi aku tidak punya,aku meminta izin ke kamar mandi sebentar pada guru yamato
dan membuka byakuganku[nama laptop] untuk mencarinya. Aku diizinkan tapi di
beri waktu 3 menit, what!!! Dikit banget. Apa boleh buat, hanya ini yang bisa
ku lakukan.
“apa benar? Tapi tak mungkin gadis sepintar
dia menyukai cowok sebodoh aku”
“aku benar, buktinya dari kemaren dia
mencari tahu tentang sakura”.
“untuk apa?”
“untukmu, dia bertanya mengenai kesukaan
sakura pa benar dia menyukaimu atau tidak? Pengorbananya banyak sekali yang dia
lakukan untukmu naruto, apa kau tahu hal ini?”
“dia tidak pernah cerita padaku?”
“[memukul kepala naruto] DOAKK…! Itu gila
namanya, mana ada seorang cewek berani mengatakan perasaanya pada pria yang ia
suka”.
“lantas kenapa kau dan sakura mengatakan
terus terang pada sasuke kalau kalian
menyukainya?”
DOUUAKKK……!”itu beda lagi urusannya
bodoh!!”
“waktumu sudah habis, cepat jawab dan
jelaskan!” jelas Guru Yamato
“Baiklah guru [mulai menjawab dan menjelaskannya]
………………..!@$#%&^*&(**&^%$#@@!@$^*(*&%$#@@@!!@##%$^%&*&**&^%$%#$#@#!#@$#%#$%^^*^*&(&**&&^^%%$$#@!@#$%^&&**&&%$#@!@#$%&*&^%$#@!@#$%%%^^$$##@@&**&”
………..>>>>>>>>>>
Beberapa menit kemudian>>>>>>>>>>
“ bagus hinata, aku yakin kau mampu untuk
melakukan ini, aku bisa mengganti keterlambatanmu dengan nilai tugas 100,
pertemuan kali ini cukup sampai disini, silahkan duduk beri tepu tangan pada
hinata”. Meninggalkan kelas.
“bagaimana dia melakukannya?” Tanya sakura.
“ ku akui dia memang pintar, aku jadi ingin
menantangnya”. Jawab sikamaru yang duduk di samping sakura.
SAATNYA
ISTIRAHAT >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
[di depan loker] “bagaimana kau
melakukannya?” sakura menyandar di samping lokerku.
“mungkin itu kebetulan saja, hari ini olahraganya
mengenai apa?” tanyaku sambil menutup lemari loker.
“seperti biasanya, kudengar kau kemaren di
bonceng oleh sasuke? Padahal slama ini tak ada seorangpun yang berbonceng
dengannya?”
“kan sudah ku bilang, ini kebetulan saja.
Kalau kau mau kenapa tidak kau saja” meninggalkan sakura.
“aku pengen sekali sepertimu kemaren, tapi
brhubung …………………. [sasuke melintas] owh, sasuke kau keren sekali saat
berolahraga, itulah mengapa aku sangat menyukainya” mata sakura berubah
berbentul love besar. Aku tidak tertarik oleh PANTAT AYAM menyebalkan itu.
Guru Gai [guru olahraga, dia sangat dekat
dengan LEE, bahkan menganggap LEE sebagai anak kandungnya, seperti ayah dan
anak] guru Gai mulai memberi aba-aba
untuk pendinginan, tapi tiba-tiba ada kelas lain datang dan mereka menuju ke
lapangan. Tak salah lagi itu adalah kelas O [kelas lamaku yaitu naruto and the
geng].
“hari ini aku akan mengajak kelas O
bertanding dengan kelas A, prestasi mereka dalam olahraga sangat hebat, apa
kalian siap bartanding dengan mereka?”. Tanya guru Gai dengan melihatkan gigi
kilaunya.
“ya aku sangat siap!!!” jawabku dengan
semangat, tapi hanya aku menjawab, ada apa dengan kelas ini, mereka pada kusut
semua mukanya.” Hey sikamaru, ada apa dengan kelas ini?” berbisik.
“beginilah suasana kelas ini, akupun merasa
begitu!” [ melipat kedua tangannya di belakang kepala].
Saat arahan dari guru gai, kami di
kkumpulkan jadi 1, meskipun ada garis skat
tak menghalangiku untuk melihat Naruto di sebrang, berbeda dengan wanita
kelas naruto yang terus-terusan memandangi sasuke. Membuatku menyambungkan alis. Disini diadakan 3 pertandingan.
1.
Lari jarak jauh
2.
Tennis
3.
Sepak bola.
Selama pertandingan berlangsung,
pertandingan pertama dimenangkan oleh kelas O karena kemampuan kiba yang memang cepat dalam berlari.
Kemudian pertandingan ke-2 di menangkan oleh kelasku,temari dan sakura yang
melawan ten-ten dan FUU . Pertandingan ke-3 adalah penentuannya, ternyata
scorenya sama 3-3. Jadi Guru Gai mengusulkan untuk bertanding Karate. Tadinya
guru Gai menyuruh sikamaru untuk bertanding dengan roocklee, tapi sikamaru
tidak mau karena LEE adalah sahabatnya,
tiba-tiba “ guru, aku ingin bertarung dengannya!” menunjukkan jari tangannya ke
sasuke. Karena dari awal LEE mengincar sasuke, kudengar LEE juga suka pada
sakura. Sasuke segera berdiri dan menerima tantangannya.pertandingan makin seru
kayaknya. SASUKE VS ROOCKLEE.
………..>>>>>>>>>>
Beberapa menit kemudian>>>>>>>>>>
Ternyata sasuke mengalahkan LEE, dia
lumayan hebat dalam hal karate, “baiklah aku juga akan mengadakan karate untuk
tim wanita” keputusan Guru gai sangat tiba-tiba dan membuat murid-murid
terkejut.
“hey Naruto, kira-kira siapa tim wanita
yang bisa karate?” Tanya chouji, [naruto adalah ketua kelass O]
“aku tidak ingin kalah dengan mereka, kita
tunjukkan bahwa kita bisa mengalahkan mereka, karena wali kelas kita adalah
Guru Gai, ku harap kalian bisa ikut berjuang dengan kami”. Naruto mencoba
meyakinkan anggotanya dan menyemangati mereka, tapi tak ada satupun yang mau.
“serahkan padaku, biar aku yang akan maju“ salah
satu dari mereka ada yang mengacungkan tangannya
Dari kelas A aku yang akan maju, “hinata? Apa
kau………….. bisa?” ujar sikamaru terkejut.
“mencoba, apa salahnya?”
“dari kelas A, hyuga Hinata silahkan
memasuki arena, (apa? Hinata?...............) dari kelas O aku panggilkan yamanaka ino”.
“(apa!!!!!!!!!!, anak kota itu akan jadi
lawanku, apa dia bisa? Mari ku tunjukkan arti seni karateku)”.
“dari awal kita memang seperti ini ya ino?”
tersenyum.
“mulai!!!!!!!!!!!” guru Gai
………..>>>>>>>>>>
Beberapa menit kemudian>>>>>>>>>>
“pemenangnya hyuga
Hinata!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak guru Gai.
“kenapa kau tak menghabisinya?” Tanya
sakura.
“karena tujuanku tak mau menyakiti
siapapun”[melihat muka sasuke ] bermaksut menyindir.
Tak lama kemudian, Naruto mengajukan diri
untuk bertanding melawan sasuke, membalas kekalahan LEE, dan membuatnya cedera
di bagian kaki kanannya.
“apa kau yakin Naruto?”
“aku sangat yakin Guru akan keputusanku
ini, sasuke! Aku lawanmu selanjutnya.”
“lain kali saja, lagipula pertarungan ini
adalah pertarungan tunggal”
Kemenangan kali ini dimenangkan oleh
kelasku, badanku serasa capek semua. ..dukkk…[
sebuah pulpen mendarat di kepalaku ] “siapa yang melempar ini” mengambil
pulpen itu.
“aku, !!! kau keberatan?”
(dasar KEPALA PANTAT AYAM, dia sengaja
melemparku ini) [menghampiri ke meja sasuke]” sangat keberatan!!!!!!!!”
Saat itu Susana kelas sedang sepi, alias
tak ada orang, aku saling bertatapan dengan sasuke, kemudian dia berdiri dan
berjalan mendekat kearah ku, sehingga aku berjalan mundur pelan-pelan, “ada apa denganmu, apa kau
takut?” . (apa yang akan kau lakukan padaku)” [sampai ke tembok]” mau apa kau?”
“apa kau tidak tahu, seorang pria melakukan ini dan hanya kita berdua ada
disini”. [sasuke menyentuh pipiku, dan
hampir menciumku] aku menutup mataku, dan sasuke malah tertawa. Tak lama
handphoneku berbunyi, sasuke yang mengambilnya , dia menarikku dan membuka
resleting tasku.
“halo hinata, ini kakak, mungkin besok pagi
kakak akan datang, maaf ya tidak bisa menemanimu makan malam. Jaga rumah
baik-baik” suara kak neji di telfn.
“kau punya kakak? [mengotak-atik hpku]
berarti beberapa hari ini kau sendirian ya?”
“tak ada urusannya dg mu!”
[memasukkan hpku ke dalam tas]” mari kita
lanjutkan pembicaraannya”
[mendorong sasuke dan menyingkir darinya]
“apa sebenarnya maumu!!!!”
[duduk diatas meja] “kau kemaren menanyakan
padaku, mengenai hubunganku dengan sakura, kau cemburu bukan padaku?” tersenyum
sinis.
“owh, jadi itu maksutmu malakukan hal
barusan padaku, [tersenyum sinis] maaf ya , kau salah faham, aku melakukan itu
bukan karena aku menyukaimu, tapi aku sedang mencari kebenaran, dan aku sangat
membencimu, ingat itu!!!!!!!!!!!!!!” aku pergi menuju pintu kelas, tapi apa
yang terjadi!
“mencari ini? [menunjukkan kuncinya,
kemudian membuangnya dari jendela] takkan ku biarkan kau pergi begitu saja
Hinata”
[memasang kuda-kuda]” mari kita
selasaikan!”
“aku takkan menyakitimu, aku hanya ingin
bicara dingin dan halus padamu, aku tak akan melakukan apa-apa padamu,
kemarilah”
“baiklah, aku yang akan melakukannya” tadinya aku yang ingin memukul sasuke, dia
malah menarik tangan dan tubuhku sehingga aku berciuman dengannya. Mulutku
terluka karena gigitannya terlalu keras, dan membuatku menangis merasakan itu.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…….[teriak]”
Ternyata aku bermimpi. Aku masih ada di dalam kelas sendirian, aku melihat jam
tanganku 07.21 malam. Nafasku terasa sesak dan berkeringat, untung saja ini
mimpi, sebaiknya aku segera pulang. Aku berjalan melewati depan kelas serta melewati tangga, mimpi itu masih ada
dalam benakku dan takhenti-hentinya aku memikirkannya, ini mimpi terburuk yang
pernah ku alami. [sampai di parkiran sepeda]
“baru pulang?” sapa sasuke.
“kenapa kau ada disini?”
“dasar bodoh, aku melihat sepedamu masih
disini, lagipula seharian tadi kau terus tidur didalam kelas. Dan kebetulan aku
melintas disini” jelasnya
“aku ketiduran,[sasuke juga memakai
earphonenya] kau tidak bersamaku?”
“[tersenyum sinis] cepatlah pulang, semakin
malam semakin dingin udaranya.” Langsung pergi.
Kemudian aku langsung menggayuh sepedaku
untuk pulang, mimpi itu datang lagi, membuatku memikirkannya lagi. Dan berhenti
di tengah jalan,
“ hey, hinata! Kenapa berhenti di sini?”
Tanya sikamaru yang kebetulan lewat di jalan itu.
“aku tak apa, aku akan segera pulang,…………….
“
“bolehkah aku mengantarmu pulang? Anak
perempuan tak seharusnya berada di
tempat seperti ini, apalagi tengah malam begini! Anggap saja aku teman
ngobrolmu malam ini”.
“kalau kau tidak keberatan” [tersenyum]
*****…………………SAMPAINYA DI RUMAH……………….*****
“terima kasih sudah mengantarku !”
“sama-sama, akan lebih baiknya lagi kau
berterima kasih pada seseorang”
“apa maksutmu, dan…………… siapa orang itu”
“dia menyuruhku mengantarkanmu sampai
tujuan, dia tahu kalau kau sangat membencinya, maafkanlah dia, mungkin dia
sangat khawatir padamu, karena baru kali ini dia mengkhawatirkan seorang
perempuan, aku pulang dulu, sanpai ketemu besok di kelas!”
“sikamaru tapi………………………. Ah sudahlah, dia
sudah terlalu jauh, [memikirkan perkataan sikamaru barusan] kenapa dia
mengatakan hal itu padaku, dan siapa orang yang dimaksutnya?” Aku langsung masuk
kedalam rumah dan langsung tidur.
*****…………………….PAGINYA…………………….*****
“pagi nona?” sapa naruto mengagetkanku.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaa…. Kenapa kau disini,
dan masuk ke kamarku?”
“baru kali ini aku melihatmu mendengkur
saat tidur, apa kau kelelahan tadi malam, dan pakaianmu juga belum ganti, ayo
kita berangkat sekolah” mendekatiku
Deg-deg……..deg-deg…………..deg-deg [suara
detak jantungku semakin keras setiap naruto dia berdekatan denganku] “aku akan
segera siap-siap, menyingkirlah dari ranjangku naruto”
“ada yang ingin aku katakan padamu,
………………….. aku akan menunggu di luar”
………..>>>>>>>>>>
Beberapa menit kemudian>>>>>>>>>>
Aku dan naruto berangkat sekolah bersama,
kira-kira naruto ingin bicara apa ya padaku? Jadi penasaran gini, sepertinya
dia seneng banget hari ini.
“naruto! Kau ingin bicara apa padaku?”
“he ….he….. gak terlalu penting sih, tapi
,,,,,,,,,,,,, [berhenti]….”
“kenapa kau berhenti?” tiba-tiba naruto
memegang tanganku? Jangan-jangan dia?
“aku…………………..aku………… aku diterima menjadi
pacar sakura!!!!!............”
Yang tadinya aku seneng tiba-tiba mendadak
dingin, aku langsung melepas tanganku dari naruto, dan kembali menggayuh
sepedaku.
“hey nona apa kau tidak senang hal
itu?”menghampiriku.
“aku ucapkan selamat ya naruto, apa yang
kau harapkan sudah terkabul” aku tidak suka dengan keadaanku yang seperti ini,
seharusnya aku senang jika naruto senang, tapi aku tak bisa dan malah
menangisinya. Lalu aku harus bagaimana sekarang?
*****…………………….SAMPAI DI
SEKOLAH…………………….*****
Ketika naruto memasuki sekolah, aku
berbalik arah dan pergi ke suatu tempat. Aku merobohkan sepedaku dan duduk di
bawah pohon [menangis sekeras-kerasnya] ada apa sebenarnya denganku ini? Apa gara-gara naruto? Dia itu
sahabatmu, seharusnya aku bahagia melihatnya seperti sekarang! …………………………………….aku
tak boleh begini karena ini adalah tujuanku yang sebenarnya, kenapa aku harus
menangisinya, [terus menangis]
“kenapa kau disini?”
[hinata tetap menangis]
“apa boleh aku duduk disini?”
[tak menjawab terus menangis]
Tanpa sadar hinata memeluknya, dan menangis
di pundaknya, karena tak kuat menahan sakit yang dirasakannya.
“apa
kau tahu! Aku sedang ……………………… seharusnya aku senang melihatnya bahagia dengan
wanita lain, tapi perasaanku kenapa begini, tolong jelaskan padaku, kenapa
seperti ini?”
“berarti kau sangat menyukainya.”
“apa aku terlambat untuk mengatakan
padanya?”
“kanapa baru sekarang kau sadar, setelah ia
pergi dan menjadi milik oranglain. Berarti kau arus jadi teman baiknya agar kau
tetap barada disisinya”
“kau benar, seharusnya aku mengatakannya
dari awal, pasti semuanya tak kan begini. Terimakasih banyak atas nasehatnya
[melepaskan pelukan]” baru sadar kalau orang yang kupeluk tadi adalah sasuke
“kenapa kau ada disini? Sejak kapan dan
kenapa kau memelukku?”
“apa kau berlagak bodoh, sudah jelas kau
yang memelukku duluan, kenapa kau tidak masuk sekolah?”
“e…..e…. kau sendiri kenapa disini?”
mengalihkan pertanyaan
“kebetulan aku lewat dan melihatmu sedang
menangis”
Kemudian aku menceritakan perasaanku pada
sasuke karena tak ada lagi orang yang bisa ku ceritakan, tak seperti yang
kufikirkan, ternyata dia orangnya lumayan baik, dan membuatku tertawa karena
kejadian yang menimpanya yang sangat menggelitik perutku, setidaknya lukaku
tertutupi meskipun sedikit, kami saling bertukar fikiran, tertawa bareng dan
bercanda tawa dengannya.
“ ayo kita kesekolah, aku tak mau kita
absen!”
“baiklah, let’s go!”
Aku dan sasuke berangkat kesekolah,
sampainya disana ternyata gerbang sekolah sudah ditutup, sepertinya kami
terlambat kesekolah. “aku punya ide, ikuti aku!” sasuke mengajakku dan menarik
tanganku.
Kami melompati pagar dan mengendap endap
menuju kekelas, firasatku tidak enak mengenai hal ini, belum lama aku merasakan
hal itu, tiba-tiba kami kepergok oleh guru asuma[guru yang mengajar biologi]
kemudian kami dibawa ke ruang BP dan dihukum lari lapangan selama 4 menit. Wow
lumayan juga, panas panas begini disuruh lari lagi, dan dilhat banyak murid,
batapa malunya aku, tapi semenjak itu hubunganku dengan sasuke mulai dekat, dan
saat itu aku sering melihat naruto bersama sakura semakin dekat saja, membuatku
iri melihatnya.
……..SEPULANG
SEKOLAH>>>>>>>>>>>>>>>>
“hinata, aku pergi sebentar ya kau tunggu disini!” pinta LEE
“jangan lama-lama, aku masih banyak
urusan…………………………… “
“hey…………. Menungguku?” Tanya sasuke
“GR, apa terlihat seperti itu, “
[tersenyum] “terserahlah apa katamu, lalu
sedang apa?”
“aku menunggu LEE, karena masih ada urusan
katanya”
“kau pulang dengannya?”
“ya, seperti biasa”
“lalu mana naruto, bukankah kau biasanya
pulang pergi dengannya?”
“[menunduk] aku tidak tahu dia dimana, dan
semakin hari hubunganku dengan Naruto semakin jauh”
“bagaimana kalau nanti sore aku mengajakmu
ke suatu tempat “
“…………….emhhhhhh gimana ya, boleh deh!”
setelah itu tak lama aku melihat naruto dan sakura sedang jalan bareng dan saat
sakura melihatku dia langsung memegang tangan naruto.
“aku pulang dulu, itu LEE sudah datang
sampai ketemu nanti”
LEE terus mengoceh di perjalanan, dan aku
tak menghiraukannya, aku terus memikirkan itu lagi, tak lama naruto datang menceritakan
hubungannya dengan sakura, aku hanya bisa tersenyum palsu padanya, “hinata, naruto mampir kerumah
ku,”
“sepertinya lain kali kami akan mampir ke
rumahmu LEE, ayo nona kita pulang sampai jumpa besok LEE”
“aku tidak tahu dia benar –benar mencintaiku
apa sebaliknya, aku masih belum mengerti, ku dengar hubunganmu dengan sasuke itu semakin dekat?”
“itu bukan urusanmu lagi,” meninggalkan
naruto, maafkan aku naruto aku tak bermaksut melakukan ini.
*****…………………SAMPAINYA DI RUMAH……………….*****
“kak neji! Sejak kapan datang?”
“ tadi pagi saat kau sekolah, ibu dan ayah
berpesan padaku agar kau segera pulang”
“tapi kak aku mash mau tinggal disini?”
“aku hanya menyampaikan pesan, terserah kau
mau atau tidak”
Lalu aku harus bagaimana ini, apa aku akan meninggalkannya
begitu saja, beri aku waktu lagi.
“[mengetuk pintu] ada yang ingin bertemu
denganmu, dia menunggu di luar, cepatlah
keluar” pinta kak neji
Aku segera ganti baju dan keluar kamar,
pasti sasuke kukira dia akan menjemputku nanti sore, setelah aku ganti baju dan
membuka pintu depan rumah, ternyata bukan sasuke melainkan naruto, aku langsung
menutup pintu, tapi naruto menarik tanganku [ kami berdekatan lagi ]
“ayo kita selesaikan ini” ucap naruro
serius
Sebelumnya naruto tak pernah seserius ini
“ada apa’’
“seharusnya aku yang bertanya padamu, ada
apa denganmu, kenapa kau bersikap dingin padaku hinata? Katakana padaku? Apa
kau tak suka bila aku berhubungan dengan sakura, ayo bilang?”
[aku menunduk] “ lepaskan aku naruto, apa
maksutmu, kau sudah bahagia kenapa masih melakukan hal tidak penting seperti
ini!”
“aku tak akan melepaskanmu sebelum kau
menceritakan apa sebenarnya yang terjadi padamu, [naruto semakin menarikku]
katakan hinata”
“kau tak perlu memaksaku untuk
mengatakannya naruto, karena kau sudah tahu jawabannya, ………”
Tak lama setelah itu, sasuke datang
menjemputku. Naruto melepas pelukannya dan membiarkanku pergi, kalau memang dia
punya perasaan yang sama denganku, dia tak kan membiarkanku pergi dengan orang
lain. Naruto, beginikah perasaanmu padaku?
“naiklah, [menyuruh hinata menaiki
motornya] apa aku mengganggu kalian? Kalau memang masih ada yang ingin
dibicarakan, aku akan menunggu sampai kalian selesai”.
“……………………………………ayo berangkat sasuke”.
Pintaku sambil menjauhkan wajahku dari naruto.
Aku dan sasuke pergi meninggalkan naruto di
rumahku, padahal aku berharap dia takkan melepas pelukannya tadi padaku, dan
mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku, aku masih penasaran tentang
perkataannya yang barusan, jika aku tak mengijinkan hubungan Naruto dan sakura,
apa yang akan diperbuatnya.
Grr……..grr,,,,,,,,,,,,grrr.[hpku
berdering]” hallo yah, ada apa?..............apa, kenapa secepat itu? ...................kakak saja , bukankah
itu yang ayah inginkan?....................kalau aku tidak mau………………..tapi
yah………….ayah, ayah, hallo ayah!”
Sampai di
tujuan>>>>>>>>>>>>
“ada apa barusan, dan apa kata ayahmu?”
Tanya sasuke
“bukan apa-apa, kau ingin bicara
apa?.................tempat ini sangat bagus, apalagi pohon besar ini”
“duduklah disini, didepanku!”
“kau serius?............... kenapa harus
disitu”
“kemarilah, [menarik tanganku kemudian
memelukku dari belakang] ”.
Apa maksutnya semua ini, apa dia menyukai
ku? sejak kapan dia menyimpan perasaannya ini, kenapa bukan naruto yang seperti
ini padaku, tapi aku sangat membencinya, [tiba-tiba perkataan sikamaru
terlintas di fikiranku]
“sasuke,a pa kau yang menyuruh sikamaru
mengantarku pulang ?”
“……………………………………..[tak ada jawaban darinya]”
“berarti benar, kau yang menyuruhnya, iya
kan, kenapa kau lakukan itu, kenapa tidak kau saja yang mengantarku pulang!”
“biar ku jelaskan, aku seperti ini bukan
berarti aku menyukaimu, itu malah sebaliknya. Dan mengenai sikamaru yang
mengantarmu pulang, itu bukan mauku tapi, itu semua adalah
kemauan………………………………………………………………..hatiku. aku tak tahu kenapa aku sangat
mengkhawatirkanmu, apalagi saat kau tertidur lama didalam kelas, apa yang
membuatmu selelah itu, hingga kau tertidur pulas, aku menjaga pintu kelas agar
tak ada orang yang masuk mengganggumu,……………………………dan pasti kau bertanya,
aku melintas di depan sekolah, itu memang aku setelah aku ganti baju kemudian
aku menyapamu lalu langsung pulang, aku bertemu sikamaru dan kusuruh dia
mengantarmu pulang. Aku yakin kau tak mungkin tidak mau kalau aku yang
mengantarmu, kurang jelas mengenai
penjelasanku, hanya itu yang ku tahu”.
“sangat jelas sekali, berarti kau sangat
menyukaiku, jujur saja, dasar PANTAT AYAM”
Sasuke langsung menarik wajahku
pelan-pelan, dan dia mulai menutup matanya begitu pula
denganku………………………………………………………..
“apa lagi yang kau tunggu, inikan maumu?”
[sasuke dan hinata membuka matanya]
“………………….kenapa aku melakukan ini padamu, ?”
“aku tidak mengerti jalan fikiranmu, dan
kenapa kau tidak menciumku? Apa kau ragu? Atau takut?........ayo katakan padaku”
oh aku mengerti, apa aku yang harus melakukannya
“………………………………..karna aku tidak suka padamu!”
“oh aku mengerti, apa aku yang harus
melakukannya [sasuke melepas wajah hinata] lalu, kenapa kau membawaku kemari
kalau bukan untuk ini!”
“sudah kubilang, karna aku tak suka denganmu,
fikiranmu sejauh itu [tertawa sinis]……………”
[hinata
berdiri bergegas meninggalkan sasuke] “baiklah, aku akan pergi, apa yang akan
kau lakukan, kau mengajakku kemari hanya
untuk mengatakan hal itu, …………………………………tak berpengaruh bagiku, dan musuh akan
tetap jadi musuh”
[memegang tangan hinata yang mau pergi]
“aku bisa saja melakukan apa yang kau ucapkan barusan, tapi aku ingat satu hal
bahwa kau sangat menyukai naruto”
[melepas tangannya dari sasuke] “jangan
pernah menyebutkan namanya lagi, karna itu
bukan urusanmu, aku benci kalian berdua!!!!!!!!”
Sasuke menarik tanganku lagi, kali ini dia
langsung menciumku tanpa basa-basi.
*****…………………SAMPAINYA DI RUMAH……………….*****
Sasuke mengantarku pulang, di dalam rumah
sudah ada kakak, kakek dan nenek. Ada apa ini, mereka berbicara mengenai
perpulanganku, ku kira hanya kakak dan aku saja yang tahu, kakek berharap aku
tak melawan perkataan ayah, 2 hari lagi kesempatanku untuk tinggal disini, aku
langsung pergi ke kamar dan …………………………………..aku harus bagaimana?
*****…………………….PAGINYA…………………….*****
“sudah bangun?” sapa kakak
Makanan di meja tertata rapi, apa makanan
ini kak neji yang memasaknya? MUSTAHIL, “aku mandi dulu, setelah itu aku baru
akan makan”. Kenapa membuat makanan sebanyak itu, apa dia akan mengundang
temanku?
………..>>>>>>>>>>
Beberapa menit kemudian>>>>>>>>>>
Tiba-tiba, di ruang makan ada 4 orang yang
sedang asyik makan dan tertawa sangat keras, aku yang berada di tangga sangat
terkejut dengan kedatangan orang-orang itu.
“perkenalkan, itu adikku Hinata, ini gaara,
hidan, sasori dan itu deidara!”
“………………….salam kenal, sebaiknya aku pergi
dulu, ada urusan yang harus kuselesaikan” jawabku sambil memberi salam pada
mereka, lalu pergi menuju pintu. Sejak kapan kakak mempunyai teman disini?
Keluar rumah saja jarang, pagi-pagi begini aku mau kemana ya? Kerumah kakek
saja. Lari pagi ke rumah kakek, itu adalah olahraga yang baik, tak lupa ku
pasang earphone di telinga.
“hey Hinata, sedang olahraga ya?” Tanya
sakura
[berhenti] apa sakura barusan habis
menyapaku? [melanjutkan berlari]
[tiba-tiba berdiri di depan hinata]
bruuaakkk,…………… [terjatuh] “awhh………. Kenapa kau tiba-tiba muncul, !”
“kau tak apa?” mengulurkan tangan
“sai!”
Aku dan sai duduk di pinggir jalan sambil
melepas rasa lelahku, kami berbicara mengenai hubungan sakura dan naruto,
sekian lama naruto menunggu jawaban sakura akhirnya terjawab juga, padahal
sakura lumayan cantik, kanapa mau dengan naruto? Bantah sai, apa mungkin sai
juga menyukai sakura? Itu bisa saja terjadi!
“lalu bagaimana dengan hubunganmu?”
“maksutmu aku?”
“ku dengar kau berpacaran dengan sasuke?”
“tak ada hubungan sama sekali diantara
kami, tak lebih dari teman!”
[sai tersenyum] “menurutmu apa aku ini aneh
menyukai seorang yamanaka?”
“apa…………………………………! Apa aku tidak salah
dengar! Kau menyukai ino?” sai langsung membungkam mulutku dengan tanganya.
Saorang sai menyukai gadis rock seperti ino? Hebat sekali ino bisa meluluhkan
hati sai. “jelaskan padaku, kenapa ini bisa terjadi!”bisikku
“ waktu itu………………………….., aku disuruh guru
conan untuk memberikan kertas kerja kepada guru kakashi, dan didalam ruangan
kerja guru kakashi ada guru gai juga ino, aku melihatnya, sepertinya ino akan
dihukum atas kesalahan yang ia buat, tapi ino menyangkalnya bahwa ia dijebak
oleh suigetsu, guru kakashi hanya diam menemani guru gai yang memarahi anak
didiknya, kemudia aku datang memberi salam, lalu ino langsung menarik tanganku
dan aku disuruh menjadi saksi yang bahkan aku tidak tahu ujung masalahnya, keajaiban
baru saja muncul,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,”
“biar ku tebak! Kau menyelamatkan ino?”
“…………tidak juga, itu terjadi begitu saja.
Dari situlah aku melihat wajah ino begitu manis saat tertawa dan merangkulku”
“menurutku, perasaanmu tidak salah, cepat
katakan sebelum terlambat sepertiku!....................... aku menyukai
seseorang, tapi aku pendam rasa itu dalam-dalam hingga akhirnya kesempatan utukku
terkubur bersama rasa itu. Ku harap kau
mengerti maksutku”
“aku sangat mengerti apa yang kau
bicarakan, kau enyukai naruto bukan, aku sengaja memancingmu untuk mengatakan
ini, pada akhirnya kau mengatakannya juga. Tapi yang barusan aku cerita padamu
jangan pernah memberitahunya”
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
“begitu kata sai, dia sangat menyukaimu,
apa lagi yang kau tunggu ino, datanglah padanya dan katakan bahwa kau juga
menyukainya!”
“[memeluk hinata] terima kasih banyak anak
kota, nek aku pergi dulu, sampai jumpa!” ino bergegas pergi menemui sai.
“kau melakukan hal yang benar, nenek bangga
padamu.”
“di hari perpisahan setiddaknya aku
melakukan hal yang terbaik, menurutku” sambil memeluk nenek “ngomong-ngomong
kakek kemana?”
“dia dari tadi pagi keluar berolahraga
dengan jiraiya [kakek naruto] sampai sekarang belum juga kembali, makanlah dulu
nenek sudah menyiapkan sarapan.”
“kakek jiraiya?....................oh iya
nek aku segera menyusul”
…………………………………………KEESOKAN
HARINYA….>>>>>>>>>>>
Sebaiknya aku persiapkan perjalananku
besok,” Hinata, apa kakak boleh masuk!”
“masuk saja kak,”
“berpamitanlah pada temanmu, setidaknya
kalian bisa bertemu lagi nanti”
“aku berpikir aku tidak akan mengatakan
pada siapapun kalau aku pergi, apa kita tak akan kembali lagi kesini?”
“sangat lama, mungkin bisa 4-6 thahun
lagi?”
“lalu bagaimana dengan kakek dan nenek?”
“kita membawa kakek juga nenek, itulah
mengapa ayah kita menyuruh agar cepat pulang, temui naruto dan katakan padanya,
setidaknya kau sudah mengatakan meskipun itu semua terlambat, lebih baik mengatakannya dari pada tidak
sama sekali”mengatakan kalimat itu secara bersamaan,
“,……………………………………………………………. Baiklah aku akan
kesekolah, terimakasih kak”
[mencium kening hinata]” lakukan yang
terbaik”
Kak neji juga tahu kalau aku menyukai
naruto, ada apa sebenarnya dengan dunia ini, serasa sempit sekali.
*****…………………….SAMPAI
DI SEKOLAH…………………….*****
Aku tak akan melupakan semua yang terjadi
pada hari ini, sedikitpun takan pernah.para guru di sekolah konoha serta cerianya
rocklee, segendut chouji, sepintar sikamaru, sokocak ino, seaneh sino,
sesemangat kiba, seteliti ten-ten,dan seserius sai, sepertinya aku melupakan
sesuatu, aku tidak melihat KEPALA PANTAT AYAM serta Naruto, kemana mereka?
Aku melihat hubungan sai dan ino sangat dekat sekali, temari dan
sikamaru sedang berusaha mencari hati mereka.
“kudengar kau sedanng mencariku?”
“sasuke! Kau dari mana sajja”
[tersenyum sinis] “ terlihat berbeda?”
“mungkin karena udara disini, bagaimana
dengan acara keluargamu kemaren? Sukses?”
“ibu, ayah dan kakak ku juga datang apalagi
kak obito Dan itachi, kukira dia tak datang”
“seseorang yang kau kira membencimu tak
selamanya akan begitu, dia akan berbanding terbalik. Dan orang yang ada disisimu
akan pergi tanpa kau sadari”
“………………..apa?”
“terimakasih kau telah menyadarkanku
kemaren, aku takkan pernah melupakan kebaikanmu sasuke”pergi meninggalkan
sasuke.
“dia mau pergi kemana? Kuharap bukan kau
yang akan pergi dariku Hinata meskipun kau menolakku aku akan tetap menjadi
teman terbaikmu dan naruto”.
Dimana kira-kira naruto, kenapa aku tidak
melihatnya.
Ada apa lagi dengan mereka, apa mereka
sedang bertengkar? Sebaiknya aku menghindar dari mereka.
“hey hinata, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,, bisakah
kau kemari sebentar”
Aku menghampiri naruto dan sakura “ada
apa?”
“cepat buktikan padaku naruto sekarang!”
“sekarang?”
………………..[keadaan tiba-tiba
hening]………………………..
…………………………………………KEESOKAN
HARINYA….>>>>>>>>>>>
“ayo hinata kakek tidak sabar ingin menemui
saudara kakek disana”
“iya kek, segera masuk mobil”
“tunggu apa lagi hinata, cepatlah sebelum
ada yang mengisi kursi di sampingku”teriak kak neji
Aku masih belum bertemu naruto, ku harap di
datang………………………………………………………
[memasuki mobil] “ayo kak berangkat’’
“tunggu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
“naruto!! Kenapa kau disitu, hampirsaja aku
menabrakmu”
[hinata keluar mobil] “lansungsaja tidak
usah basa-basi lagi, apa maumu, ingin mengucapkan selamat tinggal padaku.
Katakanlah aku menerimanya”
“[menarik tanganku dan membawaku pergi] aku
meminjamnya sebentar,”
“barapa dia akan mengembalikan hinata?”
Neji melanjutkan perjalanannya, “kenapa
………………….. bagaimana dengan adikmu?”
“itu urusan mereka, biarkan mereka yang
menyelesaikannya sendiri”
………………………………….>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
“[melepaskan tangan naruto] kenapa kau
membawaku kemari?”
“lihatlah di sekelilingmu, indah bukan?”
“aku harus segera pergi, kak neji
menungguku”
“takkan terjadi lagi,
“katakan kau takkan pergi dariku?”
Apa yang barusan kau lakukan padaku,
“naruto?”
“aku menyukaimu HINATA,……….. aku tahu aku
bodoh telah mengabaikanmu, ………………………”
Dia berani melakukan ini, dan mencoba
memerhatikan wajah ku sedekat ini,
“lihat aku hinata, aku selama ini telah
menyakiti perasaanmu, katakan sekarang
apa yang ada di dalam perasaanmu, keluarkan semua apa yang ingin kau katakana
padaku”
“………………………………….. aku …………..menyukaimu, aku
menyayangimu, semua ini kulakukan karna aku suka padamu, bahkan aku rela sakit
hati jika itu membuatmu bahagia,,,,,[belum
selesai aku menjelaskan naruto menciumku ]…………… asal kau tahu, aku sangat cemburu melihatmu dengan sakura,
[naruto menciumku lagi]……………..tapi aku belum selesai naruto!!!![marah]”
“aku tahu, semakin kau cerewet kau semakin
menggemaskan, jadi ,apakah kau mau ?”
“tunggu apa lagi, tapi sebelumnya aku tidak
pernah melakukan ini pada siapapun [aku mencium naruto]” terkecuali saat itu,
tapi bukan aku yang memulainya……………. Iya kan sasuke?
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Aku ditinggal oleh kakakku, kemudian aku
tingal bersama naruto selama 3 hari, selama 3 hari penuh
Opssssssssssssssssss, ketahuan
deh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Dan pada akhirnya……………………… tibalah saat
yang ditunggu-tunggu
Bagaimana, seru bukan, bahkan aku dan
naruto akan tinggal di kota bersamaku,dan menikah disana. meninggalkan kakek
jiraiya. Tapi tenang kami akan kembali ke desa konoha selamanya, setelah sel
yang kami buat berusia 5 thn.
THE
END
BY: ONTERESTING,AZZ_funclubNaruto

0 komentar:
Posting Komentar