Selasa, 29 September 2015

naruhina

Don’t go!!!
Hamparan padang rumput yang luas, serta pepohonan yang berdiri tegap, membuatku menyukai tempat tinggalku yang baru. Aku baru pindah dari kota asalku menuju desa terpencil yang sangat indah, inilah baru yang dinamakan  kehidupan . Desa ini bernama KONOHAGAKURE, pertamakali datang penduduk setempat pada melihat ke arah mobilku lewat.kenapa aku mengatakan inilah kehidupan? Karena dikota tak ada pemandangan seindah ini. Sebenarnya ada, tapi di tempat-tempat tertentu saja, itupun tertutupi oleh bangunan raksasa yang menjulang tinggi.
“Akhirnya kita sampai juga!” ujar Ayahku memberhentikan mobilnya didepan sebuah rumah kuno yang lumayan besar, tapi tak sebasar rumahku sebelumnya, mungkin ini 4X lipatnya. Tak apalah hanya  mengisi liburanku tahun ini.
(Keluar dari dalam mobil) “Semoga ini menjadi awal yang baik bagiku!”( berputar melihat keadaan sekitar). Baiklah aku segara membantu ibu mengangkat barang-barang kami yang lumayan banyak. betapa terkejutnya saat kami melihat rumah baru kami tertata rapi,kemudian 2 orang muncul tiba-tiba “HAPPY BIRSDAY!!!!!!!!!!!!!!” sambil membawa kue ulang tahun dan menyodorkannya pada ayahku. Yaampun kenapa aku lupa!! Hari ini adalah hari ulng tahun ayahku, kenapa ibu tidak memberitahuku sebelumnya?
“Ibu tidak pernah memberitahuku tentang hal ini?”
“Semua ini adalah kejutan untuk kalian berdua, ibu tahu kalau kau pasti tidak akan mau di ajak kesini!”
“Apa benar ini cucuku Hinata?” menghampiriku kemudian memelukku dengan erat.
Taklama setelah itu kami makan kue bersama, ternyata 2 orang itu adalah nenek dan kakekku dari ayah, tapi nenek dan kakek disini adalah orangtua angkat ayah sebelum ayahku menemukan orangtua kandungnya.
“Apa kau lelah setelah perjalanan 3 hari?........ beristirahatlah dulu, kamarmu ada di atas, ini kuncinya!” nenek memberikan kuncinya padaku.
“Ouwh, padahal aku ingin memberitahunya tentang suatu hal!” (menjatuhkan sendoknya diatas piring kecilnya) membuat kami terkejut akan hal itu.
“Sudahlah yu- jin[nama kakek], cucu kita baru sampai, besok pagi saja?” Sahut nenek.
“memang, kamar kakek dimana?” tanyaku
“Aku tidak tinggal bersama kalian,tapi besok pagi datanglah kerumah kakek, carilah rumah yang ada pohon  berayunnya”.
“Sejak kapan kau membuatnya?” ujar nenek
“Sejak kedatangannya!!”.
“Baiklah, aku pegang janji kakek, pagi-pagi sekali aku akan datang kerumah kakek , sampai ketemu besok pagi ya kek!” (beranjak pergi meninggalkan mereka yang sedang duduk di meja makan).
Takseluas kamarku, huhhh……… tak apalah, setidaknya disisni aku nyaman (membuka jendela) woow! Keren, it’s so beautifull…..!!, ini baru siang apalagi besok pagi? Tak sabar aku ingin melihatnya. Kemudian aku melihat seorang anak laki-laki yang seumuran denganku sedang berlari terbirit-birit, ia sempat berhenti lalu  melihatku, tapi taklama dia berlari lagi, karena dia sedang dikejar seekor anjing yang lumayan besar, seukuran manusia bahkan lebih besar. Anjing jenis apa itu? Aku juga baru melihatnya. Menurutku anak desa lumayan juga, matanya biru, berambut kuning, dan cukup tinggi. Aku berharap bisa  bertemu lagi dengan anak itu!............sepertinya leherku sudah tidak kuat lagi untuk menompang kepalaku. (merobohkan badan di kasur) “Aww!!! Apaan ini, apa disini tidak ada kasur?”.
*****…………KEESOKAN PAGINYA………………*****
“Ayah, ibu aku pergi dulu. Mau kerumah kakek!!!!!”. (Berlari menuju pintu).
“kenapa pagi sekali, makan dulu!!!!!!!!!” sahut ibu sambil memegang roti yang sedang dilapisi selai.
“Ayah tidak akan mengijinkanmu pergi sebelum makan, kemarilah!!!!!”
Berhenti , tepat ketika aku memegang gagang pintu (dasar ayah, selalu seperti ini) “Ada apa?” menghampiri ayah yang duduk di ruang makan.
“Dengarkan kata ibumu, ayah sangat kawatir kalau putri kesayangan ayah sampai sakit!!”
“Benar kata ayahmu, ini semua demi kebaikanmu sayang, oh iya kaukan mau kerumah kakek dan nenek bukan? Ini ibu sudah menyiapkan oleh-oleh untuk mereka, ibu harap mereka suka”. Memberikan hadiah bungkusan itu  padaku.
“Apa itu sayang?” Tanya ayah penasaran
“Coba kutebak! …………pasti ini rancangan yang khusus di buat untuk kakek dan nenek? Tebakanku benar bukan Bu?”
“Benar sekali”
Ibuku adalah seorang disainer, produknya lumayan terkenal dimana-mana. Tak heran bajuku bagus-bagus dan dirancang langsung oleh pendisainernya. Padahal aku pengen yang biasa saja, itu sudah melebihi cukup buatku. Mau gimana lagi namanya juga pemberian dari orang tua. Selesai sarapan aku langsung cabut .
“hey sayang apa kau sudah lupa?” teriak ayah.
Aku kembali menghampiri mereka kemudian mencium kedua pipi ayah dan ibu “Baiklah, tak ada yang bisa menghalangiku untuk pergi kali ini”.
“berhati-hatilah sayang dijalan, dia sama seprtimu, tak sabaran”.
“Beda dengan yang satunya!” jawab ayahku.
Aku berjalan menyusuri  jalan, mencari pohon yang ada ayunannya. Tak lupa aku memasang earphone di telingaku. Saat diperjalanan aku bertemu seorang anak yang jatuh dari sepeda. Aku segara menghampirinya dan membantunya “kau tak apa?”. [menyingkirkan sepedanya yang merobohi tubuh anak itu, kemudian membangunkannya ]
“Terimakasih, kakak siapa? Aku belum prnah melihat kakak sebelumnya?”
Aku tidak dengar, apa yang dibicarakan anak ini, aku lupa, aku langsung melepas earphone ku  dan menaruhnya di leherku. “kau bilang apa barusan?”.
“itu apa?” Tanya anak itu.
“ini earphone, kau bisa mendengarkan music dari sini, mau coba?” aku meminjamkan earphoneku padanya. Dia tertawa dan menikmati musikku.
Kemudian ia mengembalikan earphonenya  padaku, “kakak siapa dan mau kemana?”.
“Namaku hyuga Hinata,aku mau…………………mau ,…………….mau kerumah……………kakek yu-jin? Apa kau tahu dimana rumahnya?”
“mari kuantar kak, pakek sepedaku!”
“sepertinya aku khawatir tentang hal ini? Bagaimana kalau aku saja yang menyetir sepedanya? Tapi ban sepedamu sepertinya bocor!!”
“APA!!!!!!!!!!!!!”
“hey konohamaru, aku akan membalasmu,” seorang anak lain berteriak dan menghampiri ketempatku dan anak ini. Owh nama anak ini konohamaru, kenapa sama seperti nama desa ini?
“kak naruto, sebenarnya aku menang, berhubung aku terjatuh jadi pertandingan ini kita anggap seimbang!”.
“manamungkin seperti itu,tidak bisa, aku yang akan menang!”
“kak, bagaimana kalau kau membantuku sekarang, tolong antarkan kakak baik ini kerumah kakek yu-jin, soalnya sepedaku bocor”.
Anak ini??????????? tak kusangka do’aku terkabul begitu cepat, aku bertemu lagi dengannya, dan sekarang aku tahu namanya, NARUTO, dia terus menatapku?
(tersenyum padanya).“apa kau bisa mengantarku?” ada apa denganku, jantungku terasa mau lepas.
“oh, iya iya, mari ku antar nona?”
“kak kenalkan ini kak naruto, kak naruto kenalkan ini kak hinata?”
“baiklah nona hinata, naiklah”.
Aku sempet bingung, sepeda milik naruto tak ada boncengannya, aku harus naik dimana?
“pasti kau bingung, berpeganglah di pundakku, ”
“Apa seperti ini ”
“ternyata kau cepat nalarnya, berpeganglah dengan erat, konohamaru aku pergi dulu ya”.
Aku tidak melihat kearah jalan, aku terus melihatnya, pemuda ini lucu, ramah dan…………………… ada apa denganku, apa aku jatuh cinta padanya?????????????? Ini mustahil, segampang itukah aku terpikat olehnya??
“sudah sampai, kau anak pindahan itu bukan, aku pernah melihatmu waktu itu, tapi? Kenapa kau mengenal  kakek yu-jin?”
[turun dari sepeda] “Dia kakek ku”
“owh, aku baru ingat, kakek yu-jin cerita tentangmu, ternyata kau memang cantik, persis seperti yang kakek bilang”
Apa dia mulai merayuku, atau belajar rayuan dari kakek?
[tersenyum] “apa kau mau masuk? Mari bergabung dengan kami!”
“Benarkah aku dibolehkan? Ayo kita masuk, aku tak sabar ingin bertemu kakek,”
Tak ada bedanya, tapi aku suka sifatnya yang jujur itu, tapi katanya rumah kakek ada pohon yang ada ayunannya? Mana? Dasar pembohong!
“apa ini?”
Tiba-tiba dia mendekatiku “apa maumu, owh ini earphone namanya, kau mau mendengarkannya, di dalamnya ada musik?” ku pasangkan di telinganya, aku heran, apa di sini tidak ada alat-alat canggih? Setelah kupasangkan, sepertinya naruto menyukainya, baguslah dia suka,
“eh, itu kakek, halo kakek!”
“Cucuku, kenapa lama sekali, kakek sudah menunggumu dari tadi, naruto! Kenapa kau ada disini?” Tanya kakek.
“Aku datang kesini untuk mengantarkan cucumu kek, wah. Sepertinya ada acara makan besar nih, apa boleh aku ikut makan?”
Sebelum kakek berbicara “Tentu saja ,naruto boleh ikut, ayo kemarilah dan duduk disini bersamaku”
“baiklah, urusanku dengan mu belum selesai naruto”
Nenek  sedang menyiapkan makanan, aku menghampirinya dan memberikan oleh-oleh dari ibu untuknya. Setelah nenek membuka bungkusan itu, betapa senangnya dan tak sabar ingin memakainya. Akhirnya kamipun makan bersama, padahal aku sudah sarapan tadi, jadi gak terlalu banyak makan, melihat naruto lahap sekali makannya, tiba-tiba aku merasa kenyang. Aku terus memerhatikannya saat makan, dan tak sadar kalau nenek kakek  melihatku,
“Ada apa, aku hanya melihatnya makan, karena dia aneh!” jawabku dengan gugup.
Selesai makan aku,naruto dan kakek jalan-jalan disekitar desa, tak lupa naruto mengenelkanku pada temannya, kiba, sino, chouji, rocklee, dan sikamaru, tentu saja beserta akamaru. Ternyata disini juga ada yang berasal dari kota, tapi sudah lama tinggal disini, namanya uciha sasuke. Katanya mereka , banyak anak cewek yang menyukainya, mungkin kau juga bakalan menyukainya, kata salah satu teman naruto tapi sepertinya hatiku sudah didahului oleh seseorang.
“kek, boleh kami pinjam cucu kakek?”
“untuk apa?”
“percayalah pada kami, pasti pulang dengan selamat. Kami janji” sikamaru meyakinkan kakekku
Apa boleh buat, kakekku mengiyakannya, banyak banget tempat-tempat yang sangat indah, melewati  dataran yang tinggi hingga dataran rendah, yang bikin seru lagi, mereka anak yang lumayan asyik , tak tarasa hari sudah mulai sore, saatnya aku pulang kerumah,
“sebelum nona pulang, aku ingin memberikan ini pada nona!”
Naruto memberikanku seekor rubah kecil yang aneh, rubah itu berekor 9, namanya kyubi. Tapi dia sangat agresif, aku mencoba memegangnya, “hati-hati dia,,,,,,,,,,,”
“ya aku tahu,” aku langsung menggendongnya, tak seperti yang ku bayangkan, ini sama seperti kucingku yang ada di rumah, jinak sekali. Tak lama handphone ku berbunyi. Ternyata aku di telfon ayahku dan  menyuruhku segera pulang. Kemudian naruro mengantarku pulang ke rumah, seharian penuh aku terus bersamanya, ku harap kau mengerti perasaanku naruto.
“oh iya, gadis yang berambut pink itu, siapa namanya, dan kenapa dia bersikap kasar padamu?”
“dia sakura haruno, dari dulu kami memang seperti itu, tapi ketika dia tersenyum, sangat manis sekali”
“apa kau menyukainya?”
“aku mencoba menyatakan perasaanku padanya, tapi dia malah menolakku berkali-kali walau terkadang itu membuatku menyakitkan, tapi aku senang bila dia senang, dan dia sangat menyukai sasuke” menjawab dengan tersenyum tanpa merasakan sakitnya ditolak cintanya, pasti sangat hancur perasaanya bila aku jadi naruto. Aku mengelus kepala naruto dan meneteskan air mata.
“apa hari ini akan turun hujan ya?”
“aku akan membantumu, membuatnya sadar betapa kau sangat menyukainya naruto,……………………… apa dia satu kelas denganmu?”
*****…………………SAMPAINYA DI RUMAH……………….*****
Aku mencoba bicara dengan ayah saat kami berkupul di dalam rumah, ayah sibuk dengan laptopnya, sedangkan ibu asyik dengan majalahnya. Bagaimana aku membicarakan hal ini pada mereka? Apa sebaiknya besok pagi saja aku membicarakannya, ya besok pagi saja saat sarapan. Tiba- tiba aku kangen sekali pada sahabatku, aku akan menghubunginya , menggunakan line. Namanya Karin, dia sahabatku mulai dari smp hingga sma, dia sangat baik sekali padaku, meskipun umur kami beda setahun. Aku menceritakan cinta pertamaku padanya, karena sebelumnya banyak cowok yang menembakku tapi tak ada satupun yang kusuka, Karin sangat senang mendengarnya dan taksabar ingin bertemu dengan naruto. Kusuruh dia datang kesini dan aku juga bilang padanya, bahwa aku tidak mungkin bisa kembali ke kota lagi karena ada urusan yang harus aku selesaikan, Karin kaget mendengarnya. Dia mencoba meyakinkanku tentang keputusan yang ku ambil ini, maafkan aku Karin mungkin aku tidak akan lama disini, setelah urusanku selesai aku akan langsung pulang.
*****…………………….PAGINYA…………………….*****
“pagi sayang” sapa Ibu
“pagi bu, yah. Apa aku boleh bicara sesuatu pada kalian?”
 “bicaralah sayang, apa yang bisa ayah bantu?”
Aku menjelaskan pembicaraanku tadi malam bersama Karin tentang keputusanku, untuk tinggal di desa ini sementara waktu, ayah dan ibu terkejut mendengarnya, tapi ayah langsung memutuskannya, dan keputusan ayah adalah, boleh saja aku tinggal disini, tapi dengan satu syarat, berhubung ayah dan ibuku akan kembali ke kota, jadi mereka memintaku tinggal disini ditemani kakakku, yaitu kak Neji yang baru pulang kuliah dari London.
Tadinya aku tidak mau dari pada tidak diizinkan samasekali. Aku tidak membayangkan tinggal serumah dengan orang yang sangat menyebalkan. Terima kasih ayah, aku sayang ayah. Ibu sempat bertanya, bagaimana dengan sekolahku disana? Tenang saja BU, aku akan menyusulnya nanti, ibu tidak usah kawatir, kenapa ayah mengizinkanku begitu saja, karena nilai raport ku sangat memuaskannya.
*****……………………. 1 MINGGU TELAH BERLALU………………………..*****
Saatnya Ayah dan Ibu pulang dan kak neji tinggal bersamaku disini, dia dating 3 hari yang lalu. Ayah mendaftarkanku di sekolah SMA KONOHAGAKURE, tapi ibuku berpesan agar aku tetap memakai searagam jas ku sekolah dulu, agar aku tidak kedinginan. Di hari pertamaku sekolah aku sengaja berangkat telat, dan kak Neji yang mengantarku ke sekolah,
“kenapa seragammu berbeda dengan yang lainnya?” Tanya kak Neji 
“aku hanya menjalankan pesan ibu, ” sambil memainkan laptopku
“kalau ada yang mengganggumu, berilah pelajaran apa yang kakak ajarkan padamu” [berhenti di depan sekolah]
Sebenarnya kak Neji adalah kakak yang baik, dia juga mengajarkan karate padaku, kami berlatih saat usia kami 5 th. [keluar dari mobil] aku langsung menuju ruang kepala sekolah, kepseknya bernama TSUNADE SAMA,aku disuruh ikut dengan guru kakashi [guru matematika], penampilannya sanagat aneh, dia menutupi sebagian wajahnya, bagaimana dia menerangkan pelajaran di kelas nantinya?
“hey diam semua, guru kakashi akan segera datang, ”salah satu murid memberikan informasi
[berjalan menuju meja guru]“ diharap diam semua, ada teman baru yang akan masuk ke kelas kita. Masuklah!”
Kenapa aku jadi gerogi begini, padahal tadi aku bersikap biasa saja,”perkenalkan namaku Hyuga Hinata, kalian bisa memanggilku Hinata, aku pindahan dari SMA , mohon bantuannya”.
“kau bisa duduk di kursi kosong itu,” pinta guru kakashi
“baiklah” tepat sekali aku di samping naruto. [melewati kursi naruto] dia tidur?,
“kenapa terburu-buru guru, kita kan bisa mengenalnya lebih dekat lagi, dan sepertinya dia anak kota, sama seperti sasuke.” Ucap suigetsu.
“kami sudah mengenalnya beberapa hari yang lalu, bahkan kami sering bermain dengannya, iyakan Hinata.”
“ah, i..iya, ” yaampun, sepertinya naruto sedang di kerjai oleh teman-temannya, [muka naruto penuh coretan] tapi kau sangat lucu.
“mari kita lanjutkan pelajaran kita, buka halaman 225!” pinta guru kakashi.
Pelajaran disisni tak ada bedanya dengan pelajaranku di sekolah, yah .. meskipun tertinggal 4/6 BAB. Dan disini masih memakai metode lama, yaitu menulis dengan buku tulis. Jadi aku bisa sedikit santai dengan pelajaran disini, tanpa khawatir ketinggalan.
“hey anak kota, kenapa kau tidak menulis dan mengerjakan tugasmu,apa jangan-jangan kau tidak membawa buku?” Tanya seorang anak yang duduk di sampingku.
“[tersenyum] apa ada yang sulit dari so’al itu? Jika belum faham tanyalah padaku, mungkin aku bisa membantumu” melanjutkan melihat naruto yang sedang asyik tidur.
“[sepertinya kau ingin bermain-main denganku ya!] maaf guru, anak kota ini ingin mengerjakan semua soal itu, silahkan majulah, katanya kau ingin mengerjakannya?”
“benarkah, selama ini tak ada yang berani mengerjakan so’alku dan maju kedepan, silahkan saja, baguslah kalau begitu”
“hey naruto bangunlah[memukul kepala naruto], ada pertunjukan bagus, lihatlah cepat” desak kiba yang duduk di depan naruto.
Aku akan menikmati permainan yang kau berikan padaku “baiklah aku akan mengerjakannya, sesuai apa yang kau inginkan.”
“bahkan dia tak membawa bukunya, apa dia sepintar yang kubayangkan ” ucap Ino yang menantang Hinata barusan.
*****…………………..BEBERAPA MENIT KEMUDIAN………….*****
“Hinata, jawabanmu benar semua, silahkan duduk. Darimana kau mendapatkannya, ku harap kau bisa mengajari teman-temanmu. Baiklah pertemuan kita cukup sampai disini, sampai jumpa di jam berikutnya”
Karena baru bangun, naruto bingung dengan keberadaanku. Dia memujiku dan memintaku agar aku mengajarinya.
“hey anak kota, [mengulurkan tangan] maafkan aku yang barusan, namaku yamanaka ino, apakah kita bisa berteman?”
“[bersalaman] tentu saja!, ……. Emh, hay ino, bisakah kau membantuku?”
“apa yang bisa kubantu”
Aku meminta bantuan ino untuk mencari tahu kesukaansakura dan apa yang membuatnya senang. Semoga cara ini berhasil, rata-rata kesukannya adalah mengenai orang yang bernama sasuke, aku jadi penasaran siapa yang bernama sasuke itu? Aku berfikir di dalam perpustakaan, dimana tempat ini adalah yang paling tenang, untung saja aku membawa earphoneku dan laptopku didalam tas, saat aku sedang mengotak atik laptopkku, seseorang menghampiriku.
“apa ini? Dan apa yang ada di telingamu?” menulis di atas kertas.
Aku mencoba menjelaskannya dengan keterangan yang ada di internet, di desa jaringan internetnya lebih cepat .  Aku melihat  tanda pengenalnya di saku miliknya, namanya adalah SAI, dia dari kelas A. Sepertinya anak ini kutu buku. Dan ada anak di sebelah kiriku, dia tak membaca bukunya, mulai tadi kuperhatikan hanya melihat sampul bukunya saja, setelah  kulihat namanya, ternyata dialah yang bernama UCIHA SASUKE itu. Akhirnya aku menemukanmu, sai pergi setelah membaca keterangan tadi, dan aku menutupnya[laptop] beralih memerhatikan sasuke, aku masih bertanya-tanya, apa yang disukai gadis disini darinya, memangsih facenya mendukung tapi sifatnya yang dingin dan rambut seperti panat ayam itu membuatku tak menyukainya, tak lama dia menoleh kearahku, aduh apa yang harus kulakukan?
“kenapa kau melihatku dari tadi, ”
[menelan ludah] ….glek…..”nothing, ” bergegas pergi dan merapikan alatku
“ada yang ingin aku bicarakan denganmu sepulang sekolah, apa kau ada waktu?” pintaku sebelum beranjak pergi, kuharap dia mau!. …………………………………….baiklah sepertinya tak ada jawaban, berarti tidak. Aku langsung kembali kekelas.
*****……………………….. 5 HARI KEMUDIAN……………………*****
Aku bertemu dengan seseorang ia bernama  Guru  Orochimaru dan menyuruhku untuk ke ruangannya, ada apa lagi ini.
.tok.tok.tok…..[mengetuk pintu]  “silahkan masuk”
“ada apa Guru memanggil ku?”
“kau yang bernama Hyuga Hinata,  setelah aku menerima pesan dan isi raport mu, kau ternyata sangat pandai, dan IQ mu sanagat bagus, apalagi melihat mantan sekolahmu dulu sangat favorite dan terkenal, guru kakashi pun mengiyakan kau menjadi anak didiknya,  kau akan ku pindahkan kekelas A”
Apa? Berarti aku tidak bisa bertemu dengan Naruto lagi, padahal tujuanku sekolah disini ingin bersama naruto.
“terimakasih [dengan muka kusut]”.
Masalah 1 belum selesai, masalah lain datang lagi. kemudian aku masuk ke kelas lamaku, rasanya tak ingin meninggalkannya, meskipun hanya beberapa hari, serasa aku sudah termasuk keluarga lama dikelas ini. “hey hinata, ku dengar kau akan pindah kelas, selamat ya, ada apa dengan wajahmu? Apa kau tak suka?” ucap chouji
“[mengangguk] kenapa secepat itu! Aku masih ingin bersama kalian” jawabku sampai mataku memerah.
[menghampiri]“tenang saja nona, disana kau bertemu dengan sikamaru dan sakura, dan kau juga bisa bermain-main kesini” naruto mencoba menyemangatiku.
Rocklee dan kiba  datang, mereka juga ikut menyemangatiku, banyak kebersamaan yang kulalui bersama mereka, mulaidari belajar bareng, makan bareng, jalan-jalan, dan suasana kelas yang sangat ramai, sebenarnya aku tidak menyukai keramaian.Seperti biasanya kami  setiap pulang sekolah selalu bersama, tapi kali ini aku tidak bisa menemani mereka pulang, karena masih ada urusan yang harus aku selesaikan, aku menyuruh agar mereka pulang duluan, aku herus menemui sasuke sekarang. Ku harap dia masih mau menungguku di sana, aku berlari menuju sasuke.Sampainya disana
 [sasuke duduk di depan kelas]“kau telat 4 menit!”
 Host…..host…………host [nafas terengah-engah]”maafkan aku, hey kau mau kemana?”
Sasuke terus berjalan menuju parkiran, untuk mengambil  motor miliknya. Kemudian menaikinya, apa-apaan ini? Aku kan ingin bicara dengannya, apa dia sedang marah padaku, karena membuatnya menunggu lama.
“naiklah cepat, aku akan mengantarmu pulang.”
“aku tidak mau pulang, aku hanya butuh jawabanmu, apa benar kau menyukai Sakura Haruno?”
Tanpa menghiraukan pertanyaanku dia langsung pergi gitu aja, “DASAR PANTAT AYAM!!” teriakku.
Setelah aku berteriak, dia langsung berhenti dan berbalik arah ketempatku, oo..oo sepertinya aku akan dapat masalah.
“apa maumu?”
*****…………………SAMPAINYA DI RUMAH……………….*****
Sasuke mengantarku pulang dan lansung pergi saat aku turun dari motornya. Aku terlihat seperti anak bodoh yang berdiri di sebrang jalan. Sambil menuju rumah, aku masih memikirkan tentang perkataanya,setelah aku masuk rumah , LEE, kiba , chouji dan naruto sudah menungguku sedari tadi.
“akhirnya kau datang juga, apa kau barusan diantar oleh sasuke?” Tanya kiba sebari menatap sinis mukaku.
“sejak kapan kalian seakrab itu?” sambung LEE
“pasti sejak Hinata masuk kelasnya, tak salah sasuke bersikap begitu, karena hinatakan cantik!” ujar chouji sambil mengunyah makanannya.  
“sejak kapan kalian ada disini?”
“sekitar 1 jam yang lalu, kami ingin mengajakmu makan bersama, sepertinya hari ini kau lelah sekali. Kalau begitu kami pulang dulu ya nona Hinata!” [Naruto mendorong chouji, LEE dan kiba untuk keluar rumah]
“tapi aku tidak papa………………………….”
 “ahhhh, sebaiknya lain kali saja”
. Aku mengantar mereka hingga depan rumah, hari ini memang agak sedikit berbeda denganku. Mungkin aku kecapean saja.
 “ada apa denganmu hari ini nona? Kau terlihat beda dengan yang biasanya? Apa gara-gara????” mengkhawatirkanku.
“aku tidak papa kok naruto, kau tidak usah khawatir padaku” canda naruto
[tiba-tiba Naruto memeluk hinata] “kalau ada sesuatu , ceritalah padaku, kau adalah teman terbaikku hinata, [melepas pelukan] mungkin aku bisa membantumu, karena kau telah membantuku, baiklah aku pulang dulu, jaga kesehatanmu jangan sampai sakit , sampai bertemu besok di sekolah!”[ melambaikan tangan].
Apa!!!!!!!!!!! Naruto memelukku!!!!!!!!!! NARUTO, AKU MENYUKAIMU, [teriak dalam hati] “andai kau tahu perasaanku yang sebenarnya, apa yang akan kau lakukan”.
“hey cucuku,kemarilah.”
Kenapa kakek disitu, sejak kapan[menghampiri kakek yang sedang duduk di bawah pohon ]“sejak kapan kakek disini?”
“[tersenyum] sejak kau diantar oleh sasuke, dan kakek juga tahu kau habis dipeluk oleh naruto. Siapa yang kau suka dari 2 pemuda itu?”
“[duduk di sampingnya] tentu saja aku menyukai naruto kek, dan aku sangat benci PANTAT AYAM”
“apa yang kau maksut itu adalah uciha sasuke?”
“tentu saja iya, karena sifatnya sangat dingin dan hatinya seprti batu. Tapi jika aku mengingatnya, aku jadi teringat ucapannya?”
“apa yang dia katakana padamu?”
“dia mengatakan bahwa aku tidak boleh ikut campur dalam urusan orang lain, dan carilah masalahku sendiri, itu yang dia bilang padaku………… tapikan aku hanya ingin,,,,,,,,,”
“terkadang tanpa kita sadari mencampuri urusan orang lain itu juga tidak baik, benar juga perkataannya, dan kakek harap itu menjadi pelajaran penting buatmu”
“kenapa kakek malah membelanya?”
“katakan saja apa tujuanmu padanya, dari pada kau berkorban yang nantinya akan tarasa menyakitkanmu.”
“tapi Naruto suka sama sakura, ……..[baru sadar] dari mana kakek tahu!”
 “anak jaman sekarang apa yang kakek tidak tahu?................ kau sangat baik sekali pada temanmu, kau berjuang demi mereka meskipun nantinya kau bakalan pergi meninggalkan mereka”
“apa maksut kakek!”
“berjuanglah, kakek akan selalu mendukungmu.”[pergi meninggalkan hinata]
*****…………………….PAGINYA…………………….*****
Pagi-pagi sekali aku di kagetkan oleh surat dari kak neji yang  mebelikanku sebuah sepeda baru, karena kak neji harus pergi, munkin 3 hari, bilangnya sih gituh, tak apalah berhari-haripun tak jadi masalah bagiku. Aku berangkat seperti biasanya, tak lupa aku membawa  earphone kesayanganku. Tumben banget Karin menelfonku, pasti kangen, sudah kuduga, diperjalanan banyak yang memerhatikanku karena bicara sendiri, aku mempercepat mengayuh sepadaku agar sampi di rumah naruto. Tanpa salam aku langsung membuka pintu rumahnya, rumahnya bau dan kotor, apalagi dia baru bangun dari tidurnya. Dasar naruto, ini yang tidak kusuka darinya. “nona? Sejak kapan kau ada disini?” tanyanya terkejut melihatku.
“cepatlah mandi, kau bau sekali, ini sudah hampir masuk sekolah!”
“apa! “ ia langsung berlari menuju kamar mandi.
Aku membantu membereskan kamar tidurnya yang seperti kandang kerbau, ihhhhhhhhhh jorok banget sih Naruto, aku menemukan senjatanya di bawah selimut, kemudian aku langsung melemparnya dan tepat mengenai wajahnya yang baru saja keluar dari kamarmandi.  Setelah naruto selesai dengan urusannya kami segera berangkat kesekolah secepat  mungkin naik sepeda baruku, karena sepeda naruto bannya bocor akibat lomba dengan konohamaru tadi malam.
*****…………………….SAMPAI DI SEKOLAH…………………….*****
gerbang pintu sekolah hampir saja di tutup, untung saja tepat waktu, aku dan naruto melompati gerbang itu dan mendarat dengan cukup selamat. Jantungku serasa hampir lepas,  lalu kami memasuki kelas masing-masing. Hari ini adalah kelas guru Yamato, dia terkenal sangat kiler, apalagi melihat muritnya telat sepertiku, tak berani rasanya aku masuk kelas, aku baru kali ini telat kesekolah. Aku harus bagaimana?
“siapa disana, masuklah!!” suara guru yamato dari dalam yang menyuruhku masuk ke dalam kelas.
.glek……(mati aku)”[membuka pintu…….menundukkan kepala]……..hukumlah aku karena aku telat guru” memejamkan mata, tak barani melihat.
Suasana kelas sangat sepi, berbeda dengan kelas naruto yang sedang ramai tak ada guru yang datang “sampai kapan kebiasaanmu akan hilang naruto?” Tanya ino
“sampai aku mendapatkan cinta sakura!” [tersenyum dan menggaruk-garuk kepalanya]
“apa kau tahu, sepertinya anak kota itu diam-diam menyukaimu naruto!” bisik ino
“guru yamato, tadi aku melihat hinata sedang membetulkan sepedanya di jalan, ada masalah dengan rodanya, mungkin itu sebabnya dia datang terlambat.” Bela sakura.
“apa benar begitu hinata?”
“e…i….iya guru,” kenapa sakura menolongku.
“kembali ke kursimu tapi karena kau telat 4 menit jawab soal yang ada di hal 780 dan jelaskan pada temanmu, ku beri waktu 5 menit dari sekarang, “
Aduh, aku tak pernah membawa bukunya, apalagi aku tidak punya,aku meminta izin ke kamar mandi sebentar pada guru yamato dan membuka byakuganku[nama laptop] untuk mencarinya. Aku diizinkan tapi di beri waktu 3 menit, what!!! Dikit banget. Apa boleh buat, hanya ini yang bisa ku lakukan.
“apa benar? Tapi tak mungkin gadis sepintar dia menyukai cowok sebodoh aku”
“aku benar, buktinya dari kemaren dia mencari tahu tentang sakura”.
“untuk apa?”
“untukmu, dia bertanya mengenai kesukaan sakura pa benar dia menyukaimu atau tidak? Pengorbananya banyak sekali yang dia lakukan untukmu naruto, apa kau tahu hal ini?”
“dia tidak pernah cerita padaku?”
“[memukul kepala naruto] DOAKK…! Itu gila namanya, mana ada seorang cewek berani mengatakan perasaanya pada pria yang ia suka”.
“lantas kenapa kau dan sakura mengatakan terus terang pada sasuke kalau  kalian menyukainya?”
DOUUAKKK……!”itu beda lagi urusannya bodoh!!”
“waktumu sudah habis, cepat jawab dan jelaskan!” jelas Guru Yamato
“Baiklah guru [mulai menjawab dan  menjelaskannya] ………………..!@$#%&^*&(**&^%$#@@!@$^*(*&%$#@@@!!@##%$^%&*&**&^%$%#$#@#!#@$#%#$%^^*^*&(&**&&^^%%$$#@!@#$%^&&**&&%$#@!@#$%&*&^%$#@!@#$%%%^^$$##@@&**&”
………..>>>>>>>>>> Beberapa menit kemudian>>>>>>>>>>
“ bagus hinata, aku yakin kau mampu untuk melakukan ini, aku bisa mengganti keterlambatanmu dengan nilai tugas 100, pertemuan kali ini cukup sampai disini, silahkan duduk beri tepu tangan pada hinata”. Meninggalkan kelas.
“bagaimana dia melakukannya?” Tanya sakura.
“ ku akui dia memang pintar, aku jadi ingin menantangnya”. Jawab sikamaru yang duduk di samping sakura.
 SAATNYA ISTIRAHAT >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
[di depan loker] “bagaimana kau melakukannya?” sakura menyandar di samping lokerku.
“mungkin itu kebetulan saja, hari ini olahraganya mengenai apa?” tanyaku sambil menutup lemari loker.
“seperti biasanya, kudengar kau kemaren di bonceng oleh sasuke? Padahal slama ini tak ada seorangpun yang berbonceng dengannya?”
“kan sudah ku bilang, ini kebetulan saja. Kalau kau mau kenapa tidak kau saja” meninggalkan sakura.
“aku pengen sekali sepertimu kemaren, tapi brhubung …………………. [sasuke melintas] owh, sasuke kau keren sekali saat berolahraga, itulah mengapa aku sangat menyukainya” mata sakura berubah berbentul love besar. Aku tidak tertarik oleh PANTAT AYAM menyebalkan itu.
Guru Gai [guru olahraga, dia sangat dekat dengan LEE, bahkan menganggap LEE sebagai anak kandungnya, seperti ayah dan anak] guru Gai mulai memberi  aba-aba untuk pendinginan, tapi tiba-tiba ada kelas lain datang dan mereka menuju ke lapangan. Tak salah lagi itu adalah kelas O [kelas lamaku yaitu naruto and the geng].
“hari ini aku akan mengajak kelas O bertanding dengan kelas A, prestasi mereka dalam olahraga sangat hebat, apa kalian siap bartanding dengan mereka?”. Tanya guru Gai dengan melihatkan gigi kilaunya.
“ya aku sangat siap!!!” jawabku dengan semangat, tapi hanya aku menjawab, ada apa dengan kelas ini, mereka pada kusut semua mukanya.” Hey sikamaru, ada apa dengan kelas ini?” berbisik.
“beginilah suasana kelas ini, akupun merasa begitu!” [ melipat kedua tangannya di belakang kepala].
Saat arahan dari guru gai, kami di kkumpulkan jadi 1, meskipun ada garis skat  tak menghalangiku untuk melihat Naruto di sebrang, berbeda dengan wanita kelas naruto yang terus-terusan memandangi sasuke. Membuatku  menyambungkan alis. Disini diadakan 3 pertandingan.
1.       Lari jarak jauh
2.       Tennis
3.       Sepak bola.
Selama pertandingan berlangsung, pertandingan pertama dimenangkan oleh kelas O karena kemampuan  kiba yang memang cepat dalam berlari. Kemudian pertandingan ke-2 di menangkan oleh kelasku,temari dan sakura yang melawan ten-ten dan FUU . Pertandingan ke-3 adalah penentuannya, ternyata scorenya sama 3-3. Jadi Guru Gai mengusulkan untuk bertanding Karate. Tadinya guru Gai menyuruh sikamaru untuk bertanding dengan roocklee, tapi sikamaru tidak mau karena LEE adalah  sahabatnya, tiba-tiba “ guru, aku ingin bertarung dengannya!” menunjukkan jari tangannya ke sasuke. Karena dari awal LEE mengincar sasuke, kudengar LEE juga suka pada sakura. Sasuke segera berdiri dan menerima tantangannya.pertandingan makin seru kayaknya. SASUKE VS ROOCKLEE.
………..>>>>>>>>>> Beberapa menit kemudian>>>>>>>>>>
Ternyata sasuke mengalahkan LEE, dia lumayan hebat dalam hal karate, “baiklah aku juga akan mengadakan karate untuk tim wanita” keputusan Guru gai sangat tiba-tiba dan membuat murid-murid terkejut.
“hey Naruto, kira-kira siapa tim wanita yang bisa karate?” Tanya chouji, [naruto adalah ketua kelass O]
“aku tidak ingin kalah dengan mereka, kita tunjukkan bahwa kita bisa mengalahkan mereka, karena wali kelas kita adalah Guru Gai, ku harap kalian bisa ikut berjuang dengan kami”. Naruto mencoba meyakinkan anggotanya dan menyemangati mereka, tapi tak ada satupun yang mau.
“serahkan padaku, biar aku yang akan maju“ salah satu dari mereka ada yang mengacungkan tangannya
Dari kelas A aku yang akan maju, “hinata? Apa kau………….. bisa?” ujar sikamaru terkejut.
“mencoba, apa salahnya?”
“dari kelas A, hyuga Hinata silahkan memasuki arena, (apa? Hinata?...............) dari kelas O aku panggilkan  yamanaka ino”.
“(apa!!!!!!!!!!, anak kota itu akan jadi lawanku, apa dia bisa? Mari ku tunjukkan arti seni karateku)”.
“dari awal kita memang seperti ini ya ino?” tersenyum.
“mulai!!!!!!!!!!!” guru Gai
………..>>>>>>>>>> Beberapa menit kemudian>>>>>>>>>>
“pemenangnya hyuga Hinata!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak guru Gai.
“kenapa kau tak menghabisinya?” Tanya sakura.
“karena tujuanku tak mau menyakiti siapapun”[melihat muka sasuke ] bermaksut menyindir.
Tak lama kemudian, Naruto mengajukan diri untuk bertanding melawan sasuke, membalas kekalahan LEE, dan membuatnya cedera di bagian kaki kanannya.
“apa kau yakin Naruto?”
“aku sangat yakin Guru akan keputusanku ini, sasuke! Aku lawanmu selanjutnya.”
“lain kali saja, lagipula pertarungan ini adalah pertarungan tunggal”
Kemenangan kali ini dimenangkan oleh kelasku, badanku serasa capek semua. ..dukkk…[ sebuah pulpen mendarat di kepalaku ] “siapa yang melempar ini” mengambil pulpen itu.
“aku, !!! kau keberatan?”
(dasar KEPALA PANTAT AYAM, dia sengaja melemparku ini) [menghampiri ke meja sasuke]” sangat keberatan!!!!!!!!”
Saat itu Susana kelas sedang sepi, alias tak ada orang, aku saling bertatapan dengan sasuke, kemudian dia berdiri dan berjalan mendekat kearah ku, sehingga aku berjalan mundur  pelan-pelan, “ada apa denganmu, apa kau takut?” . (apa yang akan kau lakukan padaku)” [sampai ke tembok]” mau apa kau?” “apa kau tidak tahu, seorang pria melakukan ini dan hanya kita berdua ada disini”. [sasuke menyentuh pipiku,  dan hampir menciumku] aku menutup mataku, dan sasuke malah tertawa. Tak lama handphoneku berbunyi, sasuke yang mengambilnya , dia menarikku dan membuka resleting tasku.
“halo hinata, ini kakak, mungkin besok pagi kakak akan datang, maaf ya tidak bisa menemanimu makan malam. Jaga rumah baik-baik” suara kak neji di telfn.
“kau punya kakak? [mengotak-atik hpku] berarti beberapa hari ini kau sendirian ya?”
“tak ada urusannya dg mu!”
[memasukkan hpku ke dalam tas]” mari kita lanjutkan pembicaraannya”
[mendorong sasuke dan menyingkir darinya] “apa sebenarnya maumu!!!!”
[duduk diatas meja] “kau kemaren menanyakan padaku, mengenai hubunganku dengan sakura, kau cemburu bukan padaku?” tersenyum sinis.
“owh, jadi itu maksutmu malakukan hal barusan padaku, [tersenyum sinis] maaf ya , kau salah faham, aku melakukan itu bukan karena aku menyukaimu, tapi aku sedang mencari kebenaran, dan aku sangat membencimu, ingat itu!!!!!!!!!!!!!!” aku pergi menuju pintu kelas, tapi apa yang terjadi!
“mencari ini? [menunjukkan kuncinya, kemudian membuangnya dari jendela] takkan ku biarkan kau pergi begitu saja Hinata”
[memasang kuda-kuda]” mari kita selasaikan!”
“aku takkan menyakitimu, aku hanya ingin bicara dingin dan halus padamu, aku tak akan melakukan apa-apa padamu, kemarilah”

“baiklah, aku yang akan melakukannya”  tadinya aku yang ingin memukul sasuke, dia malah menarik tangan dan tubuhku sehingga aku berciuman dengannya. Mulutku terluka karena gigitannya terlalu keras, dan membuatku menangis merasakan itu.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…….[teriak]” Ternyata aku bermimpi. Aku masih ada di dalam kelas sendirian, aku melihat jam tanganku 07.21 malam. Nafasku terasa sesak dan berkeringat, untung saja ini mimpi, sebaiknya aku segera pulang. Aku berjalan melewati depan kelas  serta melewati tangga, mimpi itu masih ada dalam benakku dan takhenti-hentinya aku memikirkannya, ini mimpi terburuk yang pernah ku alami. [sampai di parkiran sepeda]
“baru pulang?” sapa sasuke.
“kenapa kau ada disini?”
“dasar bodoh, aku melihat sepedamu masih disini, lagipula seharian tadi kau terus tidur didalam kelas. Dan kebetulan aku melintas disini” jelasnya
“aku ketiduran,[sasuke juga memakai earphonenya] kau tidak bersamaku?”
“[tersenyum sinis] cepatlah pulang, semakin malam semakin dingin udaranya.” Langsung pergi.
Kemudian aku langsung menggayuh sepedaku untuk pulang, mimpi itu datang lagi, membuatku memikirkannya lagi. Dan berhenti di tengah jalan,
“ hey, hinata! Kenapa berhenti di sini?” Tanya sikamaru yang kebetulan lewat di jalan itu.
“aku tak apa, aku akan segera pulang,……………. “
“bolehkah aku mengantarmu pulang? Anak perempuan tak seharusnya  berada di tempat seperti ini, apalagi tengah malam begini! Anggap saja aku teman ngobrolmu malam ini”.
“kalau kau tidak keberatan” [tersenyum]
*****…………………SAMPAINYA DI RUMAH……………….*****

“terima kasih sudah mengantarku !”
“sama-sama, akan lebih baiknya lagi kau berterima kasih pada seseorang”
“apa maksutmu, dan…………… siapa orang itu”
“dia menyuruhku mengantarkanmu sampai tujuan, dia tahu kalau kau sangat membencinya, maafkanlah dia, mungkin dia sangat khawatir padamu, karena baru kali ini dia mengkhawatirkan seorang perempuan, aku pulang dulu, sanpai ketemu besok di kelas!”
“sikamaru tapi………………………. Ah sudahlah, dia sudah terlalu jauh, [memikirkan perkataan sikamaru barusan] kenapa dia mengatakan hal itu padaku, dan siapa orang yang dimaksutnya?” Aku langsung masuk kedalam rumah dan langsung tidur.
*****…………………….PAGINYA…………………….*****

“pagi nona?” sapa naruto mengagetkanku.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaa…. Kenapa kau disini, dan masuk ke kamarku?”
“baru kali ini aku melihatmu mendengkur saat tidur, apa kau kelelahan tadi malam, dan pakaianmu juga belum ganti, ayo kita berangkat sekolah” mendekatiku
Deg-deg……..deg-deg…………..deg-deg [suara detak jantungku semakin keras setiap naruto dia berdekatan denganku] “aku akan segera siap-siap, menyingkirlah dari ranjangku naruto”
“ada yang ingin aku katakan padamu, ………………….. aku akan menunggu di luar”
………..>>>>>>>>>> Beberapa menit kemudian>>>>>>>>>>
Aku dan naruto berangkat sekolah bersama, kira-kira naruto ingin bicara apa ya padaku? Jadi penasaran gini, sepertinya dia seneng banget hari ini.
“naruto! Kau ingin bicara apa padaku?”
“he ….he….. gak terlalu penting sih, tapi ,,,,,,,,,,,,, [berhenti]….”
“kenapa kau berhenti?” tiba-tiba naruto memegang tanganku? Jangan-jangan dia?
“aku…………………..aku………… aku diterima menjadi pacar sakura!!!!!............”
Yang tadinya aku seneng tiba-tiba mendadak dingin, aku langsung melepas tanganku dari naruto, dan kembali menggayuh sepedaku.
“hey nona apa kau tidak senang hal itu?”menghampiriku.
“aku ucapkan selamat ya naruto, apa yang kau harapkan sudah terkabul” aku tidak suka dengan keadaanku yang seperti ini, seharusnya aku senang jika naruto senang, tapi aku tak bisa dan malah menangisinya. Lalu aku harus bagaimana sekarang?
*****…………………….SAMPAI DI SEKOLAH…………………….*****
Ketika naruto memasuki sekolah, aku berbalik arah dan pergi ke suatu tempat. Aku merobohkan sepedaku dan duduk di bawah pohon [menangis sekeras-kerasnya] ada apa sebenarnya  denganku ini? Apa gara-gara naruto? Dia itu sahabatmu, seharusnya aku bahagia melihatnya seperti sekarang! …………………………………….aku tak boleh begini karena ini adalah tujuanku yang sebenarnya, kenapa aku harus menangisinya, [terus menangis]
“kenapa kau disini?”
[hinata tetap menangis]
“apa boleh aku duduk disini?”
[tak menjawab terus menangis]
Tanpa sadar hinata memeluknya, dan menangis di pundaknya, karena tak kuat menahan sakit yang dirasakannya.
 “apa kau tahu! Aku sedang ……………………… seharusnya aku senang melihatnya bahagia dengan wanita lain, tapi perasaanku kenapa begini, tolong jelaskan padaku, kenapa seperti ini?”
“berarti kau sangat menyukainya.”
“apa aku terlambat untuk mengatakan padanya?”
“kanapa baru sekarang kau sadar, setelah ia pergi dan menjadi milik oranglain. Berarti kau arus jadi teman baiknya agar kau tetap barada disisinya”
“kau benar, seharusnya aku mengatakannya dari awal, pasti semuanya tak kan begini. Terimakasih banyak atas nasehatnya [melepaskan pelukan]” baru sadar kalau orang yang kupeluk tadi adalah sasuke
“kenapa kau ada disini? Sejak kapan dan kenapa kau memelukku?”
“apa kau berlagak bodoh, sudah jelas kau yang memelukku duluan, kenapa kau tidak masuk sekolah?”
“e…..e…. kau sendiri kenapa disini?” mengalihkan pertanyaan
“kebetulan aku lewat dan melihatmu sedang menangis”
Kemudian aku menceritakan perasaanku pada sasuke karena tak ada lagi orang yang bisa ku ceritakan, tak seperti yang kufikirkan, ternyata dia orangnya lumayan baik, dan membuatku tertawa karena kejadian yang menimpanya yang sangat menggelitik perutku, setidaknya lukaku tertutupi meskipun sedikit, kami saling bertukar fikiran, tertawa bareng dan bercanda tawa dengannya.
“ ayo kita kesekolah, aku tak mau kita absen!”
“baiklah, let’s go!”
Aku dan sasuke berangkat kesekolah, sampainya disana ternyata gerbang sekolah sudah ditutup, sepertinya kami terlambat kesekolah. “aku punya ide, ikuti aku!” sasuke mengajakku dan menarik tanganku.
Kami melompati pagar dan mengendap endap menuju kekelas, firasatku tidak enak mengenai hal ini, belum lama aku merasakan hal itu, tiba-tiba kami kepergok oleh guru asuma[guru yang mengajar biologi] kemudian kami dibawa ke ruang BP dan dihukum lari lapangan selama 4 menit. Wow lumayan juga, panas panas begini disuruh lari lagi, dan dilhat banyak murid, batapa malunya aku, tapi semenjak itu hubunganku dengan sasuke mulai dekat, dan saat itu aku sering melihat naruto bersama sakura semakin dekat saja, membuatku iri melihatnya.
……..SEPULANG SEKOLAH>>>>>>>>>>>>>>>>
“hinata, aku pergi sebentar  ya kau tunggu disini!” pinta LEE
“jangan lama-lama, aku masih banyak urusan…………………………… “
“hey…………. Menungguku?” Tanya sasuke
“GR, apa terlihat seperti itu, “
[tersenyum] “terserahlah apa katamu, lalu sedang apa?”
“aku menunggu LEE, karena masih ada urusan katanya”
“kau pulang dengannya?”
“ya, seperti biasa”
“lalu mana naruto, bukankah kau biasanya pulang pergi dengannya?”
“[menunduk] aku tidak tahu dia dimana, dan semakin hari hubunganku dengan Naruto semakin jauh”
“bagaimana kalau nanti sore aku mengajakmu ke suatu tempat “
“…………….emhhhhhh gimana ya, boleh deh!” setelah itu tak lama aku melihat naruto dan sakura sedang jalan bareng dan saat sakura melihatku dia langsung memegang tangan naruto.
“aku pulang dulu, itu LEE sudah datang sampai ketemu nanti”
LEE terus mengoceh di perjalanan, dan aku tak menghiraukannya, aku terus memikirkan itu lagi, tak lama naruto datang menceritakan hubungannya dengan sakura, aku hanya bisa tersenyum  palsu padanya, “hinata, naruto mampir kerumah ku,”
“sepertinya lain kali kami akan mampir ke rumahmu LEE, ayo nona kita pulang sampai jumpa besok LEE”
“aku tidak tahu dia benar –benar mencintaiku apa sebaliknya, aku masih belum mengerti, ku dengar  hubunganmu dengan sasuke itu semakin dekat?”
“itu bukan urusanmu lagi,” meninggalkan naruto, maafkan aku naruto aku tak bermaksut melakukan ini.
*****…………………SAMPAINYA DI RUMAH……………….*****
“kak neji! Sejak kapan datang?”
“ tadi pagi saat kau sekolah, ibu dan ayah berpesan padaku agar kau segera pulang”
“tapi kak aku mash mau tinggal disini?”
“aku hanya menyampaikan pesan, terserah kau mau atau tidak”
Lalu aku harus bagaimana ini, apa aku akan meninggalkannya begitu saja, beri aku waktu lagi.
“[mengetuk pintu] ada yang ingin bertemu denganmu, dia menunggu di  luar, cepatlah keluar” pinta kak neji
Aku segera ganti baju dan keluar kamar, pasti sasuke kukira dia akan menjemputku nanti sore, setelah aku ganti baju dan membuka pintu depan rumah, ternyata bukan sasuke melainkan naruto, aku langsung menutup pintu, tapi naruto menarik tanganku [ kami berdekatan lagi ]
“ayo kita selesaikan ini” ucap naruro serius
Sebelumnya naruto tak pernah seserius ini “ada apa’’
“seharusnya aku yang bertanya padamu, ada apa denganmu, kenapa kau bersikap dingin padaku hinata? Katakana padaku? Apa kau tak suka bila aku berhubungan dengan sakura, ayo bilang?”
[aku menunduk] “ lepaskan aku naruto, apa maksutmu, kau sudah bahagia kenapa masih melakukan hal tidak penting seperti ini!”
“aku tak akan melepaskanmu sebelum kau menceritakan apa sebenarnya yang terjadi padamu, [naruto semakin menarikku] katakan hinata”
“kau tak perlu memaksaku untuk mengatakannya naruto, karena kau sudah tahu jawabannya, ………”
Tak lama setelah itu, sasuke datang menjemputku. Naruto melepas pelukannya dan membiarkanku pergi, kalau memang dia punya perasaan yang sama denganku, dia tak kan membiarkanku pergi dengan orang lain. Naruto, beginikah perasaanmu padaku?
“naiklah, [menyuruh hinata menaiki motornya] apa aku mengganggu kalian? Kalau memang masih ada yang ingin dibicarakan, aku akan menunggu sampai kalian selesai”.
“……………………………………ayo berangkat sasuke”. Pintaku sambil menjauhkan wajahku dari naruto.
Aku dan sasuke pergi meninggalkan naruto di rumahku, padahal aku berharap dia takkan melepas pelukannya tadi padaku, dan mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku, aku masih penasaran tentang perkataannya yang barusan, jika aku tak mengijinkan hubungan Naruto dan sakura, apa yang akan diperbuatnya.
Grr……..grr,,,,,,,,,,,,grrr.[hpku berdering]” hallo yah, ada apa?..............apa, kenapa secepat  itu? ...................kakak saja , bukankah itu yang ayah inginkan?....................kalau aku tidak mau………………..tapi yah………….ayah, ayah, hallo ayah!”
Sampai di tujuan>>>>>>>>>>>>
“ada apa barusan, dan apa kata ayahmu?” Tanya sasuke
“bukan apa-apa, kau ingin bicara apa?.................tempat ini sangat bagus, apalagi pohon besar ini”
“duduklah disini, didepanku!”
“kau serius?............... kenapa harus disitu”
“kemarilah, [menarik tanganku kemudian memelukku dari belakang] ”.
Apa maksutnya semua ini, apa dia menyukai ku? sejak kapan dia menyimpan perasaannya ini, kenapa bukan naruto yang seperti ini padaku, tapi aku sangat membencinya, [tiba-tiba perkataan sikamaru terlintas di fikiranku]
“sasuke,a pa kau yang menyuruh sikamaru mengantarku pulang ?”
“……………………………………..[tak ada jawaban darinya]”
“berarti benar, kau yang menyuruhnya, iya kan, kenapa kau lakukan itu, kenapa tidak kau saja yang mengantarku pulang!”
“biar ku jelaskan, aku seperti ini bukan berarti aku menyukaimu, itu malah sebaliknya. Dan mengenai sikamaru yang mengantarmu pulang, itu bukan mauku tapi, itu semua adalah kemauan………………………………………………………………..hatiku. aku tak tahu kenapa aku sangat mengkhawatirkanmu, apalagi saat kau tertidur lama didalam kelas, apa yang membuatmu selelah itu, hingga kau tertidur pulas, aku menjaga pintu kelas agar tak ada orang yang masuk  mengganggumu,……………………………dan pasti kau bertanya, aku melintas di depan sekolah, itu memang aku setelah aku ganti baju kemudian aku menyapamu lalu langsung pulang, aku bertemu sikamaru dan kusuruh dia mengantarmu pulang. Aku yakin kau tak mungkin tidak mau kalau aku yang mengantarmu,  kurang jelas mengenai penjelasanku, hanya itu yang ku tahu”.
“sangat jelas sekali, berarti kau sangat menyukaiku, jujur saja, dasar PANTAT AYAM”
Sasuke langsung menarik wajahku pelan-pelan, dan dia mulai menutup matanya begitu pula denganku………………………………………………………..
“apa lagi yang kau tunggu, inikan maumu?”
[sasuke dan hinata membuka matanya] “………………….kenapa aku melakukan ini padamu, ?”
“aku tidak mengerti jalan fikiranmu, dan kenapa kau tidak menciumku? Apa kau ragu? Atau takut?........ayo katakan padaku” oh aku mengerti, apa aku yang harus melakukannya
“………………………………..karna aku tidak suka padamu!”
“oh aku mengerti, apa aku yang harus melakukannya [sasuke melepas wajah hinata] lalu, kenapa kau membawaku kemari kalau bukan untuk ini!”
“sudah kubilang, karna aku tak suka denganmu, fikiranmu sejauh itu [tertawa sinis]……………”
 [hinata berdiri bergegas meninggalkan sasuke] “baiklah, aku akan pergi, apa yang akan kau lakukan,  kau mengajakku kemari hanya untuk mengatakan hal itu, …………………………………tak berpengaruh bagiku, dan musuh akan tetap jadi musuh”
[memegang tangan hinata yang mau pergi] “aku bisa saja melakukan apa yang kau ucapkan barusan, tapi aku ingat satu hal bahwa kau sangat menyukai naruto”
[melepas tangannya dari sasuke] “jangan pernah menyebutkan namanya lagi,  karna itu bukan urusanmu, aku benci kalian berdua!!!!!!!!”
Sasuke menarik tanganku lagi, kali ini dia langsung menciumku tanpa basa-basi.
*****…………………SAMPAINYA DI RUMAH……………….*****
Sasuke mengantarku pulang, di dalam rumah sudah ada kakak, kakek dan nenek. Ada apa ini, mereka berbicara mengenai perpulanganku, ku kira hanya kakak dan aku saja yang tahu, kakek berharap aku tak melawan perkataan ayah, 2 hari lagi kesempatanku untuk tinggal disini, aku langsung pergi ke kamar dan …………………………………..aku harus bagaimana? 
*****…………………….PAGINYA…………………….*****
“sudah bangun?” sapa kakak
Makanan di meja tertata rapi, apa makanan ini kak neji yang memasaknya? MUSTAHIL, “aku mandi dulu, setelah itu aku baru akan makan”. Kenapa membuat makanan sebanyak itu, apa dia akan mengundang temanku?
………..>>>>>>>>>> Beberapa menit kemudian>>>>>>>>>>
Tiba-tiba, di ruang makan ada 4 orang yang sedang asyik makan dan tertawa sangat keras, aku yang berada di tangga sangat terkejut dengan kedatangan orang-orang itu.
“perkenalkan, itu adikku Hinata, ini gaara, hidan, sasori  dan itu deidara!”
“………………….salam kenal, sebaiknya aku pergi dulu, ada urusan yang harus kuselesaikan” jawabku sambil memberi salam pada mereka, lalu pergi menuju pintu. Sejak kapan kakak mempunyai teman disini? Keluar rumah saja jarang, pagi-pagi begini aku mau kemana ya? Kerumah kakek saja. Lari pagi ke rumah kakek, itu adalah olahraga yang baik, tak lupa ku pasang earphone di telinga.
“hey Hinata, sedang olahraga ya?” Tanya sakura
[berhenti] apa sakura barusan habis menyapaku? [melanjutkan berlari]
[tiba-tiba berdiri di depan hinata] bruuaakkk,…………… [terjatuh] “awhh………. Kenapa kau tiba-tiba muncul, !”
“kau tak apa?” mengulurkan tangan
“sai!”
Aku dan sai duduk di pinggir jalan sambil melepas rasa lelahku, kami berbicara mengenai hubungan sakura dan naruto, sekian lama naruto menunggu jawaban sakura akhirnya terjawab juga, padahal sakura lumayan cantik, kanapa mau dengan naruto? Bantah sai, apa mungkin sai juga menyukai sakura? Itu bisa saja terjadi!
“lalu bagaimana dengan hubunganmu?”
“maksutmu aku?”
“ku dengar kau berpacaran dengan sasuke?”
“tak ada hubungan sama sekali diantara kami, tak lebih dari teman!”
[sai tersenyum] “menurutmu apa aku ini aneh menyukai seorang yamanaka?”
“apa…………………………………! Apa aku tidak salah dengar! Kau menyukai ino?” sai langsung membungkam mulutku dengan tanganya. Saorang sai menyukai gadis rock seperti ino? Hebat sekali ino bisa meluluhkan hati sai. “jelaskan padaku, kenapa ini bisa terjadi!”bisikku
“ waktu itu………………………….., aku disuruh guru conan untuk memberikan kertas kerja kepada guru kakashi, dan didalam ruangan kerja guru kakashi ada guru gai juga ino, aku melihatnya, sepertinya ino akan dihukum atas kesalahan yang ia buat, tapi ino menyangkalnya bahwa ia dijebak oleh suigetsu, guru kakashi hanya diam menemani guru gai yang memarahi anak didiknya, kemudia aku datang memberi salam, lalu ino langsung menarik tanganku dan aku disuruh menjadi saksi yang bahkan aku tidak tahu ujung masalahnya, keajaiban baru saja muncul,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,”
“biar ku tebak! Kau menyelamatkan ino?”
“…………tidak juga, itu terjadi begitu saja. Dari situlah aku melihat wajah ino begitu manis saat tertawa dan merangkulku”
“menurutku, perasaanmu tidak salah, cepat katakan sebelum terlambat sepertiku!....................... aku menyukai seseorang, tapi aku pendam rasa itu dalam-dalam hingga akhirnya kesempatan utukku  terkubur bersama rasa itu. Ku harap kau mengerti maksutku”
“aku sangat mengerti apa yang kau bicarakan, kau enyukai naruto bukan, aku sengaja memancingmu untuk mengatakan ini, pada akhirnya kau mengatakannya juga. Tapi yang barusan aku cerita padamu jangan pernah memberitahunya”
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
“begitu kata sai, dia sangat menyukaimu, apa lagi yang kau tunggu ino, datanglah padanya dan katakan bahwa kau juga menyukainya!”
“[memeluk hinata] terima kasih banyak anak kota, nek aku pergi dulu, sampai jumpa!” ino bergegas pergi menemui sai.
“kau melakukan hal yang benar, nenek bangga padamu.”
“di hari perpisahan setiddaknya aku melakukan hal yang terbaik, menurutku” sambil memeluk nenek “ngomong-ngomong kakek kemana?”
“dia dari tadi pagi keluar berolahraga dengan jiraiya [kakek naruto] sampai sekarang belum juga kembali, makanlah dulu nenek sudah menyiapkan sarapan.”
“kakek jiraiya?....................oh iya nek aku segera menyusul”
…………………………………………KEESOKAN HARINYA….>>>>>>>>>>>
Sebaiknya aku persiapkan perjalananku besok,” Hinata, apa kakak boleh masuk!”
“masuk saja kak,”
“berpamitanlah pada temanmu, setidaknya kalian bisa bertemu lagi nanti”
“aku berpikir aku tidak akan mengatakan pada siapapun kalau aku pergi, apa kita tak akan kembali lagi kesini?”
“sangat lama, mungkin bisa 4-6 thahun lagi?”
“lalu bagaimana dengan kakek dan nenek?”
“kita membawa kakek juga nenek, itulah mengapa ayah kita menyuruh agar cepat pulang, temui naruto dan katakan padanya, setidaknya kau sudah mengatakan meskipun itu semua terlambat,  lebih baik mengatakannya dari pada tidak sama sekali”mengatakan kalimat itu secara bersamaan,
“,……………………………………………………………. Baiklah aku akan kesekolah, terimakasih kak”
[mencium kening hinata]” lakukan yang terbaik”
Kak neji juga tahu kalau aku menyukai naruto, ada apa sebenarnya dengan dunia ini, serasa sempit sekali.
 *****…………………….SAMPAI DI SEKOLAH…………………….*****
Aku tak akan melupakan semua yang terjadi pada hari ini, sedikitpun takan pernah.para guru di sekolah konoha serta cerianya rocklee, segendut chouji, sepintar sikamaru, sokocak ino, seaneh sino, sesemangat kiba, seteliti ten-ten,dan seserius sai, sepertinya aku melupakan sesuatu, aku tidak melihat KEPALA PANTAT AYAM serta Naruto, kemana mereka?
Aku melihat hubungan sai  dan ino sangat dekat sekali, temari dan sikamaru sedang berusaha mencari hati mereka.
“kudengar kau sedanng mencariku?”
“sasuke! Kau dari mana sajja”
[tersenyum sinis] “ terlihat berbeda?”
“mungkin karena udara disini, bagaimana dengan acara keluargamu kemaren? Sukses?”
“ibu, ayah dan kakak ku juga datang apalagi kak obito Dan itachi, kukira dia tak datang”
“seseorang yang kau kira membencimu tak selamanya akan begitu, dia akan berbanding terbalik. Dan orang yang ada disisimu akan pergi tanpa kau sadari”
“………………..apa?”
“terimakasih kau telah menyadarkanku kemaren, aku takkan pernah melupakan kebaikanmu sasuke”pergi meninggalkan sasuke.
“dia mau pergi kemana? Kuharap bukan kau yang akan pergi dariku Hinata meskipun kau menolakku aku akan tetap menjadi teman terbaikmu dan naruto”.
Dimana kira-kira naruto, kenapa aku tidak melihatnya.
Ada apa lagi dengan mereka, apa mereka sedang bertengkar? Sebaiknya aku menghindar dari mereka.

“hey hinata, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,, bisakah kau kemari sebentar”
Aku menghampiri naruto dan sakura “ada apa?”
“cepat buktikan padaku naruto sekarang!”
“sekarang?”
………………..[keadaan tiba-tiba hening]………………………..
…………………………………………KEESOKAN HARINYA….>>>>>>>>>>>
“ayo hinata kakek tidak sabar ingin menemui saudara kakek disana”
“iya kek, segera masuk mobil”
“tunggu apa lagi hinata, cepatlah sebelum ada yang mengisi kursi di sampingku”teriak kak neji
Aku masih belum bertemu naruto, ku harap di datang………………………………………………………
[memasuki mobil] “ayo kak berangkat’’
“tunggu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
“naruto!! Kenapa kau disitu, hampirsaja aku menabrakmu”
[hinata keluar mobil] “lansungsaja tidak usah basa-basi lagi, apa maumu, ingin mengucapkan selamat tinggal padaku. Katakanlah aku menerimanya”
“[menarik tanganku dan membawaku pergi] aku meminjamnya sebentar,”
“barapa dia akan mengembalikan hinata?”
Neji melanjutkan perjalanannya, “kenapa ………………….. bagaimana dengan adikmu?”
“itu urusan mereka, biarkan mereka yang menyelesaikannya sendiri”
………………………………….>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
“[melepaskan tangan naruto] kenapa kau membawaku kemari?”
“lihatlah di sekelilingmu, indah bukan?”
“aku harus segera pergi, kak neji menungguku”
“takkan terjadi lagi,
                             
“katakan kau takkan pergi dariku?”
Apa yang barusan kau lakukan padaku,
“naruto?”
“aku menyukaimu HINATA,……….. aku tahu aku bodoh telah mengabaikanmu, ………………………”
Dia berani melakukan ini, dan mencoba memerhatikan wajah ku sedekat ini,
“lihat aku hinata, aku selama ini telah menyakiti perasaanmu, katakan  sekarang apa yang ada di dalam perasaanmu, keluarkan semua apa yang ingin kau katakana padaku”
“………………………………….. aku …………..menyukaimu, aku menyayangimu, semua ini kulakukan karna aku suka padamu, bahkan aku rela sakit hati  jika itu membuatmu bahagia,,,,,[belum selesai aku menjelaskan naruto menciumku ]…………… asal kau tahu, aku  sangat cemburu melihatmu dengan sakura, [naruto menciumku lagi]……………..tapi aku belum selesai naruto!!!![marah]”
“aku tahu, semakin kau cerewet kau semakin menggemaskan, jadi ,apakah kau mau ?”
“tunggu apa lagi, tapi sebelumnya aku tidak pernah melakukan ini pada siapapun [aku mencium naruto]” terkecuali saat itu, tapi bukan aku yang memulainya……………. Iya kan sasuke?
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
Aku ditinggal oleh kakakku, kemudian aku tingal bersama naruto selama 3 hari, selama 3 hari penuh

 
Opssssssssssssssssss, ketahuan deh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Dan pada akhirnya……………………… tibalah saat yang ditunggu-tunggu


Bagaimana, seru bukan, bahkan aku dan naruto akan tinggal di kota bersamaku,dan menikah disana. meninggalkan kakek jiraiya. Tapi tenang kami akan kembali ke desa konoha selamanya, setelah sel yang kami buat berusia 5 thn.

THE END 

BY: ONTERESTING,AZZ_funclubNaruto






0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Diberdayakan oleh Blogger.